Headline

.

  • MOHON MAAF BLOG HUMAS ENDE SUDAH GANTI ALAMAT BLOG..SILAKAN KUNJUNGI BLOG HUMAS PROTOKOL YANG BARU DENGAN ALAMAT : (KLIK GAMBAR) https://humasprotokolende.blogspot.com

Selasa, 14 Maret 2017

PEMIMPIN BAIK DENGAN LIMA JARI TANGAN

Menjadi pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa memikul beban. Tanpa beban kita tidak bisa disebut pemimpin. Untuk itu, sebagai pemimpin kita harus bisa menjalankan tugas-tugas yang dipercayakan dengan baik, sehingga tidak menjadi beban dengan Pola pemimpin Lima Jari Tangan. Hal ini disampaikan oleh Bupati Ende, Ir. Marselinus Y.W Petu, ketika saat memberikan arahan pada acara serah terima SK jabatan kepala desa dan pelantikan TP.PKK desa, Desa Kedebodu dan Desa TiwuTewa, Sabtu (11/3).
Hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Bupati Ende, Drs H. Djafar Ahmad, Ketua DPRD Ende Hery Wadhi, para staf bupati, para asisten sekda, para pimpinan tinggi pratama dan administrator lingkup Pemerintah Kabupaten Ende.

Dikatakan Bupati Marsel, yang dimaksud dengan pemimpin lima jari tangan yakni; Nggenge, Sike, Gao Ghako, Wangga dan Su’u leka wuwu. “saya berharap, jangan saling menyalahkan, jangan saling menyisihkan, mari kita rangkul semua. Kalau nanti kedepan dalam pelaksanaan kita menemukan ada orang yang membangkang dan tidak mau diajak kerja sama, pesan saya kita menggunakan prinsip kepemimpinan lima ura lima. (jari tangan). Sebagai pemimpin kita 


nggengge fai walu anakalo (masyarakat). Demi kai tidak mau di arahkan (membangkang) kewajiban Pertama, kita untuk membimbing (nggenge). Kedua, pegang atau sike; kita sike kai demi kai ngere meba guda. Ketiga Gao ghako (Rangkul dan peluk, kita gao ghako kai demi kai meba toki. Keempat, Wangga (pikul), demi kai ngere kiri bibi kita wangga. Kelima, Su’su leka wuwu (junjung di kepala), kita su,u kai leka wuwu, demi kita su,u sawe do, kai meba guda ke,e ngere wai tetu walo ulu wuwu kita, na molo si, kai ina eo gare talo do na,u talo dowa, aku ono miu ma,e peju kai ko..peso kai molo-molo, kita mbeo sawe do, kai ina ata nau talo gare talo sawe dowa,”pinta Bupati Marsel mengajak. 

Kepada Kades Tiwutewa dan Kades Kedebodu, Bupati Marsel berpesan agar dalam memimpin untuk terus berusaha bersama dan mengajak tanpa henti, dalam membangun desa. Karena apapun itu, yang kita kerjakan adalah untuk kepentingan masyarakat yang didalamnya termasuk masyarakat yang tidak mendukung kita. “berkonsentrasilah untuk kepentingan banyak orang, jangan berkonsentrasi hanya kepada hal-hal satu dua orang provokator yang membuat banyak orang menderita dan sengsara. Kenalah karakteristik wilayah dan kenalah karakteristik masyarakatnya, mari kita mengatur pola pikir dan pola perilaku, sehingga dengan demikian pemimpin dapat melaksanakan semua tugas dan kepercayaan yang di emban dengan baik dan lancar untuk untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat semuanya,”tegas bupati Marsel, seraya meminta untuk membangun kerja sama yang baik dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), sebagai mintra kerja di tingkat desa. (roby-humassetdaende)