Headline

.

  • MOHON MAAF BLOG HUMAS ENDE SUDAH GANTI ALAMAT BLOG..SILAKAN KUNJUNGI BLOG HUMAS PROTOKOL YANG BARU DENGAN ALAMAT : (KLIK GAMBAR) https://humasprotokolende.blogspot.com

Selasa, 14 Maret 2017

PERHATIKAN DINAMIKA KAPASITAS FISKAL DAERAH

Dalam penyusunan perencanaan pembangunan untuk tahun 2018, harus memperhatikan Dinamika Kapasitas Fiskal Daerah. Ini dimaksudkan agar ruang dalam pemenuhan kebutuhan belanja pembangunan secara ideal, sehingga kita bisa membiayai semua kebutuhan pembangunan daerah. Permintaan ini disampaikan Bupati Ende, Ir. Marselinus Y.W Petu dalam pokok-pokok pikiran Bupati Ende, pada acara Musrenbang Kecamatan Ende, yang di bacakan oleh Asisten II Setda Ende, Drs. Siprianus Reda Lio, di Aula Kantor Camat Ende-Nangaba, Senin (13/2). 
Dari sisi fiskal daerah, kata Bupati Marsel, ruang dalam pemenuhan kebutuhan belanja pembangunan secara ideal sangat terbatas. “terbatasnya ruang pemenuhan kebutuhan belanja daerah, juga dialami oleh sebagian besar pemerintah Kabupaten lainnya yang masih memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap pemerintah pusat. Dinamika dalam kebijakan pendapatan dan belanja Negara akan sangat juga menentukan kemampuan kita dalam membiayai seluruh perencanaan pembangunan,” kata Bupati Marsel dan meminta untuk harus mengutamakan pengalokasian program dan kegiatan untuk kepentingan bersama.

Ada hal lain yang juga diminta Bupati Marsel untuk di perhatikan dalam penyusunan perencanaan pembangunan untuk tahun 2018, yakni money follow program. “Sejalan dengan paradigma kebijakan anggaran yang menjawab kebutuhan masyarakat, serta mengingat keterbatasan kapasitas fiskal daerah, maka alokasi semua sumber daya harus diprioritaskan pada program-program yang mendesak dan memberikan dampak langsung kepada masyarakat,”ujar Bupati Marsel seraya menghimbau untuk mengedepankan spirit inovasi,kolaborasi dan desentralisasi, yang diterjemahkan dalam Pides dan Pikel.

Menurut Bupati Marsel, Money follow program bertujuan agar program yang dilaksanakan dapat lebih efektif dan tepat sasaran. Ada 3 (tiga) pendekatan pembangunan yang bisa dilakukan dalam rangka pelaksanaan paradigm ini yakni; Pendekatan Holistic-tematik, yang menekankan pada perlunya kolaborasi lintas sektor atau lintas SKPD dalam menjawab permasalahan pembangunan; pendekatan Integratif, yang menghendaki agar perencanaan dilakukan secara terintegrasi melalui beberapa program yang saling mendukung; pendekatan Spasial yang memperhatikan pertimbangan lokasi pelaksanaan program/kegiatan.(roby-humassetdaende)