Sebagai bangsa yang majemuk dengan berbagai aneka ragam budaya, bahasa, suku, ras dan agama, hanya ada empat pilar bangsa yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, NKRI harga Mati, sebagai pemersatu nusatara, Negara Kesatuan Republik Indonesia. Penegasan ini disampaikan, Bupati Ende Ir. Marselinus Y.W.Petu, ketika menyampaikan orasi kebangsaan dalam rangka kegiatan serentak seluruh Indonesia Nusantara Bersatu, tingkat Kabupaten Ende, di Lapangan Pancasila, Rabu,(30/11).
Headline
.
- BERANDA
- PROFIL BAGIAN HUMAS
- TENTANG ENDE
- WEBSITE PENTING
-
SEKRETARIAT DAERAH
- Bagian Pemerintahan & Otonomi Daerah
- Bagian Kesejehteraan Rakyat
- Bagian Pemberdayaan Masyarakat & Trantib Umum serta Perlindungan Masyarakat
- Bagian Hukum
- Bagian Organisasi
- Bagian Keuangan dan Aset
- Bagian Kepegawaian
- Bagian Perekonomian dan Pembengunan
- Bagian Humas dan Protokol
- Bagian Administrasi Pembangunan
- Bagian Pengadaan Barang dan Jasa
- Bagian Bagian Umum
- PEMERINTAHAN
- KLIPPING
- GALERY HUMAS
- INFORMASI PUBLIK ▼
Jumat, 02 Desember 2016
BANGSA INDONESIA ADALAH PEMENANG
Dandim 1602 Ende,Letkol Kav Suteja mengatakan bahwa masyarakat Kabupaten Ende berkumpul di Lapangan Pancasila pada, Rabu (30/11/2016) untuk memantapkan tekad, menunjukkan sikap serta komitmen sebagai warga Negara Indonesia yang memiliki jiwa patriot, jiwa pejuang, jiwa petarung, jiwa yang kokoh, jiwa pemenang karena memang bangsa Indonesia bukanlah bangsa pecundang tetapi bangsa pemenang. Hal tersebut dikatakan Dandim Suteja dalam orasi pada kegiatan Nusantara Bersatu, Rabu (30/11/2016) di Lapangan Pancasila, Kota Ende.
NKRI ADALAH HARGA MATI
NKRI harga mati yang memecah belah NKRI mati harga. NKRI bukan hanya satu suku, NKRI bukan satu agama,NKRI bukan satu ras, NKRI bukan hanya satu golongan, karena itu di Indonesia jangan hembuskan isu SARA lebih bijak saling menjaga rasa. Kita berbeda tapi satu Indonesia. Kita satu Indonesia tetapi mengakui perbedaan. Hal tersebut dikatakan Ketua GMIT Ende, Pendeta Ferluminggus Bako saat membawakan orasi pada kegiatan Nusantara Bersatu, Rabu (30/11/2016) di Lapangan Pancasila, Kota Ende.
MASYARAKAT JANGAN CEDERAI EMPAT PILAR BANGSA
Komitmen kebangsaan kita (Indonesia-red) harus sesuai dengan empat pilar bangsa yaitu Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. Hal tersebut dikatakan Ketua MUI Kabupaten Ende, Haji Djamal Humris saat membawakan orasi pada kegiatan Nusantara Bersatu, Rabu (30/11/2016) di Lapangan Pancasila, Kota Ende.
WARGA ENDE ANTUSIAS IKUT ACARA NUSANTARA BERSATU
Warga masyarakat Kabupaten Ende antusias mengikuti acara Nusantara Bersatu, Rabu (30/11/2016) di Lapangan Pancasila, Kota Ende. Acara Nusantara Bersatu diawali dengan Demonstrasi Marching Band Walisanga serta Narasi oleh Monika Fransiska Nago Ito (SMPK Margot Ende) dan menyanyikan Lagu kebangsaan Indonesia Raya oleh seluruh peserta.
BUPATI ENDE LUNCURKAN E-SAPA
Bupati Ende, Ir Marsel Petu meluncurkan layanan sarana aspirasi pendidikan ( e- SAPA ) berbasis SMS di Aula H.J Gadi Djou, Selasa (29/11/2016). Bupati Marsel mengatakan keberadaan aplikasi e- SAPA ini merupakan salah satu upaya Pemerintah dalam mengoptimalkan peran dan partisipasi masyarakat dalam roda Pemerintah. “Fungsi pegawasan publk melalui program e-SAPA, diharapkan dapat berjalan efektif. Sehingga dengan program e-SAPA dapat meningkatkan kinerja pemerintah, khususnya dalam bidang pelayanan pendidikan,”katanya.
JELAS AKSI DAMAI 212, MASYARAKAT JANGAN TERPROVOKASI
Bupati Ende Ir. Marselinus Y.W Petu, meminta masyarakat Kabupaten Ende untuk tidak terprovokasi, dalam menyikapi isu nasional saat ini. Permintaan ini disampaikan Bupati Ende, sebagai himbauan menjelang aksi damai Jakarta, 212, kepada awak media, di Kantor Bupati Ende, Kamis, (1/12). “Pada kesempatan ini, saya Ir. Marselinus Y.W. Petu, selaku Bupati ende menghimbau kepada seluruh warga masyarakat Kabupaten Ende, untuk tidak terprovokasi dalam menyikapi situasi nasional jelas aksi demo 212,”katanya.
KORPRI PROFESIONAL TINGGALKAN POLA PIKIR MASA LALU
Indonesia bisa menjadi bangsa pemenang dalam era kompetisi global maka rakyat membutuhkan anggota Korpri yang profesional. Untuk menjadi profesional, maka yang harus dilakukan adalah anggota Korpri harus meninggalkan kebiasaan dan pola pikir masa lalu. Hal ini disampaikan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo selaku penasihat nasional Korpri dalam sambutan tertulis yang di bacakan oleh Bupati Ende, Ir. Marselinus Y.W Petu pada acara ulang tahun ke-45 Korpri Tahun 2016 tingkat Kabupaten Ende, di halaman utama Kantor Bupati Ende, Selasa (29/11).
Langganan:
Postingan (Atom)