Umat Hindu di Kabupaten Ende yang tergabung dalam Parisada Hindu Darma Indonesia (PHDI), Selasa (8/3/2016) menggelar pawai ogoh-ogoh. Pelaksanaan pawai tersebut dilepas oleh Bupati Ende, Ir Marsel Petu.
Ketua Panitia, I Ketut Wiyasa mengatakan sebelum menuju perayaan Nyepi dilaksanakan Tawur Agung Kesange, yakni pelepasan sifat- sifat serakah dan sifat buruk lainnya yang diwujudkan berupa ogoh- ogoh yakni boneka yang digambarkan sesuai sifat negativ manusia yang nantinya akan dileburkan atau dihancurkan agar sifat- sifat buruk tidak muncul lagi pada tahun berikutnya.
Terkait dengan ogoh – ogoh, Wiyasa menjelaskan bahwa yang memikul ogoh-ogoh adalah anggota TNI dan Polri yang bertugas di Kabupaten Ende dan juga umat Hindu. Hal ini menunjukan bahwa Umat Hindu memiliki semangat toleransi beragama. “Kita menunjukan bahwa umat Hindu di Ende sangat bagus dalam bertoleransi, kebersamaan dan keberagaman serta menunjukan bahwa umat Hindu ada di Kabupaten Ende,”kata Ketut Wiyasa.
Ketua PHDI Kabupaten Ende, Rateman mengatakan pelaksanaan pawai ogoh-ogoh kali ini di tahun 2016 adalah yang kedua. Sebelumnya acara yang sama dilaksanakan di tahun 2015 juga melibatkan unsur TNI dan Polri.
Rateman menjelaskan keterlibatan umat beragama lain dalam pelaksanaan pawai ogoh-ogoh sesuai dengan tema yang diangkat yakni Keanekaragaman Perekat Persatuan, yang memberikan makna melalui perayaan Nyepi umat Hindu diharapkan dapat terus menjaga kerukunan ,keharmonisan antar umat beragama, suku dan bangsa, mengingat umat Hindu dikenal sebagai salah satu umat beragama yang menjunjung tinggi kedamaian, ketentraman, toleransi serta harmoni dalam kehidupan, yang perlu terus dipelihara, dihidupkan di Kabupaten Ende.
Ia menambahkan bahwa di tahun 2016 ini pelaksanaan ogoh-ogoh melibatkan unsur TNI dan Polri maka di tahun 2017 nantinya akan melibatkan para pemuda dari agama lain.
Disaksikan Humas Ende, pelaksanaan pawai ogoh-ogoh yang dimulai dari Pura Desa Mahadewa, Jalan Nuamuri hingga Pura Dalem Wolowona, menarik perhatian warga Kota Ende. Warga tampak berjejer di depan rumah untuk menyaksikan pawai serta mengabdikan dengan kamera ponsel. (ria/humas)