Headline

.

  • MOHON MAAF BLOG HUMAS ENDE SUDAH GANTI ALAMAT BLOG..SILAKAN KUNJUNGI BLOG HUMAS PROTOKOL YANG BARU DENGAN ALAMAT : (KLIK GAMBAR) https://humasprotokolende.blogspot.com

Selasa, 15 Maret 2016

KAMPUNG KB TINGKATKAN KUALITAS HIDUP

Secara umum kampung KB dibentuk untuk meningkatkan kualitas hidup di tingkat desa atau yang setara melalui program Kependudukan, Keluarga Berencana  dan Pembangunan Keluarga serta pembangunan  sektor terkait dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Ende, Herman Yoseph Wadhi menyampaikan ini dihadapan masyarakat Desa Ekoae dan tamu undangan pada acara Pencanangan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio, Kampung KB, Kampung Ramah Anak dan Kampung Ramah Perempuan Tingkat Kabupaten Ende di Desa Ekoae Kecamatan Wewaria Selasa (8/3).

Menurut Heri Wadhi,  Pembentukan Kampung KB ini harus memenuhi tiga persyaratan yang wajib dipenuhi. Tiga persyaratan pembentukan kampung KB  yaitu tersedianya data kependudukan yang  akurat dimana data ini bersumber dari hasil pendataan keluarga, data potensi desa dan data pencatatan sipil. Dimana data ini menurutnya  akan digunakan sebagai dasar  penetapan prioritas sasaran dan program yang akan dilaksanakan di satu wilayah kampung KB secara berkesinambungan. Selain itu adanya dukungan dan komitmen pemerintah daerah dalam hal ini peran aktif seluruh instansi, unit kerja baik di tingkat kabupaten maupun di tingkat kecamatan, desa dan kelurahan dalam memberikan dukungan terhadap pelaksanaan program dan kegiatan  yang akan dilaksanakan di kampung KB dan memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai bidang tugas guna meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Persyarat lainnya untuk pembentukan kampung KB katanya adalah partisipasi aktif  masyarakat dalam pengelolaan  dan pelaksanaan seluruh kegiatan yang akan dilakukan di kampung KB secara berkesinambungan guna meningkatkan  taraf hidup masyarakat. “Persyaratan-persyaratan ini yang dibutuhkan dan harus disiapkan bagi pembentukan kampung KB, karena bagaimanapun muara akhir dari pembentukan kampung KB ini selain untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat juga untuk kesejahteraan masyarakat itu sendiri”ujarnya.

Petugas PLKB Kecamatan Detusoko Bernadete Katharina Sombo Kego yang dikonfirmasi usai acara tersebut mengatakan, dengan dicanangkannya Kampung KB oleh Bupati Marsel Petu maka sebagai PLKB ia harus bekerja keras bagaimana menyukseskan tujuan dari pencanangan kampung KB tersebut.

Menurut Erin, pada prinsipnya sebagai petugas PLKB ia bersama rekan-rekannya sesama PLKB mempunyai niat bagaimana ada perubahan atau penurunan angka kematian dan adanya peningkatan kesejahteraan  masyarakat pada umumnya.

Selama ini sebagai petugas yang langsung terjun di tengah-tengah masyarakat ia telah melakukan sosialisasi dan pendampingan bagi Pasangan Usia Subur (PUS) ataupun kepada pemangku kepentingan.

Dalam melakukan pendampingan khususnya di wilayah tugasnya di kecamatan Detusoko ditemukan masih ada sebagaian masyarakat khususnya kaum laki-laki dalam hal ini para suami yang belum memahami betul program KB ini.

Katanya, sesuai pemahaman mereka  bahwa  program KB ini melarang mereka untuk mempunyai anak. Padahal  tujuan dari program ini sebenarnya hanya untuk menjarangkan  atau menjaga jarak kelahiran anak.

Ia juga menyampaikan di Kecamatan Detusoko  dengan 20 desa terdapat 1700 pasangan usia subur,  dengan jumlah tenaga PLKB sebanyak 4 orang. Ini artinya satu PLKB bertugas  melayani di 5 desa.(Humas Ende/Helen Mei (eln))