Headline

.

  • MOHON MAAF BLOG HUMAS ENDE SUDAH GANTI ALAMAT BLOG..SILAKAN KUNJUNGI BLOG HUMAS PROTOKOL YANG BARU DENGAN ALAMAT : (KLIK GAMBAR) https://humasprotokolende.blogspot.com

Selasa, 05 April 2016

INDONESIA TERMASUK KATEGORI MISKIN

Permasalahan di wilayah khususnya yang menyangkut dengan masalah kemiskinan selalu terkait dengan aspek global seperti krisis energi dan ini harus dipahami dan disadri bersama. Walaupun sudah menikmati kemerdekaaan selama 70 tahun tetapi negara Indonesia termasuk salah satu negara miskin di dunia.

Danrem 161 Wira Sakti Kupang, Brigjen TNI Heri Wiranto menjelaskan ini saat memaparkan materinya tentang Peran TNI AD Dalam Rangka Pencegahan Dan Penanganan Masalah Radikalisme, Terorisme dan narkoba di Provinsi NTT pada
kegiatan  Rapat kerja Gubernur bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan daerah Propinsi dengan Walikota,para Bupati dan unsur Forkopimda kabupaten/kota di lt.8 Hotel Jayakarta Labuan Bajo Manggarai Barat Senin (21/3).

Menurut  Danrem Wiranto,  berdasarkan hasil survey Indonesia berada di urutan 89 dari 100 negara miskin di dunia. Ironisnya menurutnya lagi Bangsa Indonesia miskin di tengah-tengah memiliki sumber kekayaan yang menjadi potensi luar biasa untuk dikembangkan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, apabila ini dikelola secara baik dan benar.

Realita yang terjadi di wilayah Indonesia bahwa hampir  sebagian besar potensi sumber daya dikuasai oleh negara-negara asing. Kondisi ini diperparah lagi dengan masuknya paham ISIS ke wilayah ini yang selalu berupaya menghancurkan tata nilai kehidupan berbangsa  dan bernegara  atau kedaulatan ideologi Pancasila.

Terkait ISIS ini ia meminta seluruh masyarakat untuk selalu mewaspadainya. Karena ISIS ini tidak berhubungan dengan agama tertentu. Jelasnya lagi agama manapun di dunia tidak pernah mengajarkan tentang kekerasan.

“saya orang muslim, tetapi saya sangat yakin orang muslim tidak mungkin sepaham dengan ajaran ISIS yang memakai kekerasan dalam melaksanakan kegiatannya dan saya yakin agama bapak/ibupun tentunya sama tidak pernah mengajarkan tentang kekerasan”ujarnya.
Guna mengantisipasi meluasnya paham ISIS maupun paham-paham radikal lainnya maka pihaknya  demikian Wiranto, telah melakukan langkah-langkah antisipatif dengan melakukan deteksi dini.

Ia juga meminta kepada seluruh masyarakat khususnya generasi muda di wilayah ini, agar tidak mudah mempercayai paham-paham atau aliran yang tidak jelas. Hal ini mengingat sistem penyebarannya semakin canggih dengan menggunakan media sosial di dunia maya.
“Jadi saya ajak kita semua, khususnya para orang tua guna memperhatikan betul anak-anak muda kita agar tidak mudah percaya dengan paham atau aliran yang tidak jelas”pintanya.
(Humas Ende/Helen Mei (eln))