Bupati Ende Marselinus Y.W Petu diwakili Sekretaris Daerah Kabupaten Ende Agustinus G. Ngasu mencanangkan Biopori dan Kantor Ramah Lingkungan Lingkungan SKPD se-Kota Ende yang ditandai dengan pembuatan Lubang Resapan Biopori dalam rangka Peringatan Hari Air Se-Dunia Tingkat Kabupaten Ende Tahun 2016. Pencanangan ini berlangsung di halaman kantor Bupati Ende pada saat Apel kerja Mingguan (Senin, 21/03/2016).
Kebijakan ini menurut Bupati, menjadi acuan bagi pemerintah daerah dalam mengatasi perubahan iklim sehingga menjadi perhatian Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ende karena salah satu isu strategis dari kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan adalah perubahan iklim sesuai dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang merupakan nafas dari Tupoksi BLHD Kabupaten Ende.
Lebih lanjut Marsel mengatakan, sebagai bagian dari alam harus ikut berperan dalam upaya mengatasi perubahan iklim melalui upaya mitigasi (Pengurangan) yakni dengan melakukan gerakan cinta lingkungan dan budaya ramah lingkungan (green lifestile) seperti pengelolaan sampah, mengurangi penggunaan plastik, hemat energi, dan hemat air. Sedangkan upaya adaptasi (penyesuaian diri) demikian Marsel, dapat dilakukan dengan konservasi dan penghijauan serta menjaga daerah resapan.
Sebagai wujud nyata dalam melakukan aksi menjaga dan melestarikan Sumber Daya Air Ia mengajak semua pihak untuk melakukan aksi nyata dengan melakukan hal-hal kecil seperti hemat air, hemat energy dan mengurangi penggunaan kantong plastik melalui penerapan 3R Yakni Reuse, Reduce, Reduce, Rececly.
“Sebagai wujud nyata dalam melakukan aksi menjaga dan melestarikan sumber daya air, mulai saat ini dari diri saya sendiri dan saya mengajak kita semua untuk melakukan aksi nyata dengan melakukan hal-hal kecil seperti hemat air, hemat energy, dan mengurangi penggunaan kantong plastic dengan menggnunakan prinsip 3R” ujar Marsel.
Ia juga menambahkan, untuk penerapan kantor ramah lingkungan dimulai dengan menghemat kertas menggunakan kertas dua sisi/ kertas bekas yang digunakan untuk konsep surat dan amplop, menghemat listrik dalam pekerjaan sehari-hari seperti mematikan computer dan lampu serta kran air jika tidak tidak digunakan. (Humas/Ende/Inggrita Dewi)