Headline

.

  • MOHON MAAF BLOG HUMAS ENDE SUDAH GANTI ALAMAT BLOG..SILAKAN KUNJUNGI BLOG HUMAS PROTOKOL YANG BARU DENGAN ALAMAT : (KLIK GAMBAR) https://humasprotokolende.blogspot.com

Rabu, 27 April 2016

PENDIDIK HARUS BERUBAH

Yayasan Nusa Taruni Bhkati dalam hal ini pendidikan Ursula mempunyai rencana strategis selama lima tahun. Mendidik anak didik menjadi anak didik yang humanis dan menguasai teknologi. Dari sisi menguasai teknologi  Yayasan Nusa Taruni Bhakti menggandeng Eduspect Indonesia untuk membantu melatih para guru, dan kemudian diharapkan guru-guru dapat membagikan
kepada anak didik. Sudah saatnya tenaga pendidik harus berubah apabila tidak ingin ketinggalan.

Ketua Yayasan Nusa Taruni Bhakti, Sr. Veronika Sri  Andayani OSU mengatakan ini saat dikonfirmasi usai acara Pembukaan Seminar Pendidikan di Aula Lantai III Gedung 2  SMPK. Sta. Ursula Jln. Wirajaya Selasa (19/4).

Menurut Sr. Vero, mengingat anak-anak  saat ini sudah sangat familiar  dengan teknologi, maka mereka perlu didampingi supaya anak menggunakan teknologi dengan baik dan humanis. “ Edu Spect membantu kami dengan bantuan alat dari microsof indonesia berupa alat e-SABAK membuat laboratorium bisa mobile, artinya Lab ini bisa mobile dari kelas ke kelas.  Kami juga membuka diri bagi  guru-guru sekolah-sekolah di luar santa ursula untuk belajar bersama guru-guru kami yang khusus di traning mnejadi trainer  dalam memakai alat ini  terutama mengunduh bahan-bahan pelajaran lewat internet. Harapan kami dengan bantuan alat ini kualitas pendidikan untuk Ende akan maju”papar Sr. Vero.

Tambahnya, seorang  pendidik harus mau belajar terbuka untuk perubahan . Kalau tidak mau berubah tambahnya lagi maka akan ketinggalan. “Kita tidak perlu berkecil hati walau kita di NTT. Kita bisa mulai dari sekarang dan dari kita”paparnya lagi.

Perwakilan PT. Edu Spect Indonesia Indra Charismiadji yang dikonfirmasi terkaitan program e-SABAK ini mengatakan, Program e-SABAK ini sebenarnya mau mebawa anak didik ke dunia digital. Dan program ini paling tepat untuk Indonesia bagian Timur dimana  30 persen masyarakatnya belum menggunakan listrik. Karena program  Ini menggunakan bateray.
Ia menjelaskan dengan alat ini secara otomatis sekolah dapat mengikuti ujian nasional on-line. Dan yang paling penting adalah membawa anak mempersiapkan diri di dunia kerja yang serba digital. 

Program ini dibuat mengingat Sekarang ini terjadi gap yang sangat tinggi imana pelajaran  yang diberikan di sekolah jauh dari apa yang dibutuhkan di dunia kerja. Jelasnya lagi, Program ini merupakan program menteri Pendidikan Nasional Anis Baswedan, dan pihaknya sebagai mitra yang hanya menyiapkan perangkatnya. 

Ia juga mengakui Suatu perjuangan yang sangat  berat untuk meyakinkan membawa perangkat ini ke Flores sebagai pilot Project. Pemilihan Ursula menjadi lokasi Pilot Project karena pihaknya melihat  Ursula mempunyai komitmen untuk menggunakan peralatan ini secara optimal. “Memang pemilihan sekolah untuk dijadikan pilot project berdasarkan beberapa pertimbangan. Salah satu pertimbangannya adalah sekolah yang komit untuk gunakan alat ini secara optimal”paparnya. (Humas Ende/ Helen mei (eln))