Menghadapi era pasar bebas dikawasan regional ASEAN, Pemerintah dan berbagai elemen masyarakat di Provinsi NTT termasuk di Kabupaten Ende, tentunya harus mempersiapkan diri secara baik melalui penguatan dan pengembangan instrumen-instrumen pembangunan diberbagai sektor yang kompetitif dan berkelanjutan. Salah satu sektor yang terus
didorong guna menghadapi era perdagangan bebas ASEAN tersebut adalah sektor industri dan perdagangan khususnya mengenai produk dan kelembagaan ekspor daerah NTT. Secara umum dan Kabupaten Ende secara khusus. Bupati Ende, Marselinus Y. W. Petu mengatakan ini di hadapan peserta Sosialisasi Sensus Ekomi di Lantai 2 Kantor Bupati, Jln. Eltari, Kamis (21/4).Menurut Bupati Marsel, salah satu dampak negatif dengan adanya pemberlakuan MEA yang paling terasa di masyarakat adalah semakin banyak produk barang, tenaga kerja, investasi dan modal dari Negara Intra ASEAN dan lain yang membanjiri pasaran domestik hingga pasaran lokal di NTT, dan tidak menutup kemungkinan akan masuk juga di Kabupaten Ende.
Menurutnya lagi, tidak mengherankan juga jika kita akan menjumpai berbagai produk barang maupun jasa negara Intra ASEAN yang jauh lebih banyak dan berkualitas, yang sudah barang tentu akan menjadi pesaing dengan produk-produk dalam negeri yang dihasilkan oleh produsen/UKM-UKM daerah seperti produk-produk tekstil, produk alas kaki, produk kerajinan, produk makanan dan minuman, arsitektur, akuntan, guide, dll.
Namun demikian jelasnya, ada dampak positif yang dibelakukan kesepakatan kerjasama perdagangan tersebut yakni dapat membuka peluang bagi produk-produk dalam negeri untuk dipasarkan ke negara lain dengan kemudahan fasilitasi dalam hal ini peningkatan daya saing produk, SDM dan kelembagaan UMKM serta didukung dengan kebijakan perdagangan luar negeri di daerah yang sinergis dan harmonis akan menjadi faktor kunci agar mampu menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang dari implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN tersebut.
Dia berharap, Untuk itu perlu dibangun kemitraan dan komitmen yang baik antara pemerintah, pelaku usaha, perbankkan, akademisi dan berbagai elemen masyarakat lainnyauntuk saling bahu membahu, bersinergi dalam menumbuhkembangkan industri dan UKM-UKM di Kabupaten Ende yang prospektif, kondusif dan berkesinambungan, sehingga dapat menghasilkan produk yang mampu bersaing secara koperatif dan kompetitif dengan produk negara lain yang sejenis dipasaran bebas ASEAN tersebut. (Humas Ende/Florida Afhny)