Headline

.

  • MOHON MAAF BLOG HUMAS ENDE SUDAH GANTI ALAMAT BLOG..SILAKAN KUNJUNGI BLOG HUMAS PROTOKOL YANG BARU DENGAN ALAMAT : (KLIK GAMBAR) https://humasprotokolende.blogspot.com

Rabu, 27 April 2016

SENSUS EKONOMI UNTUK DAPATKAN DATA AKURAT

Pemerintah melalui Badan Pusat Statistik (BPS)  mulai tanggal 1-31 Mei 2016 akan melaksanakan Sensus Ekonomi. Kegiatan ini akan dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah Republik Indonesia, termasuk di Kabupaten Ende. Sebagai agenda nasional yang dilaksanakan setiap sepuluh tahun sekali sensus ekonomi dilaksankan untuk mendapatkan data secara akurat.

Bupati Ende, marselinus Y. W. Petu mengatakan ini saat menyampaikan sambutan pada pembukaan kegiatan sosialisasi Sensus Ekonomi Tahun 2016 Tingkat kabupaten Ende di Lantai 2 Kantor Bupati, Jln. Eltari, Kamis (21/4).

Menurut Bupati Marsel, pendataan Sensus Ekonomi Tahun 2016 ini mencakup seluruh usaha ekonomi non pertanian yang meliputi pertambangan, industri pengolahan, listrik gas dan air bersih, konstruksi, perdagangan, transportasi, penyediaan akomodasi, informasi komunikasi, dan jasa-jasa lainnya, baik yang dikelolah oleh perusahaan maupun rumah tangga.

Jelas Bupati Marsel, data yang dihasilkan dalam kegiatan sensus ekonomi ini akan sangat berguna untuk perencanaan dan evaluasi berbagai program pembangunan perekonomian, baik Nasional, Provinsi, maupun Kabupaten. 

“Karena itu, sebagai kepala daerah,saya mengharapkan acara pertemuan pada hari ini dapat menjadi sebuah momentum terbangunnya sebuah komitmen bersama, bahwa Sensus Ekonomi  perlu ditempatkan sebagai bagian dari kepentingan kita bersama. Oleh karena itu, kita harus menyatukan semangat untuk berpartisipasi sesuai dengan peran masing-masing dalam mensukseskan kegiatan yang sangat penting ini”ujar Bupati Marsel.

Mengingat pentingnya data yang berkualitas, Dia mengajak  pelaku ekonomi  dapat memberikan data yang benar dan jujur kepada petugas sensus. Jangan sampai memberikan data ekonomi yang tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya, sebab data yang tidak sesuai akan memberikan dampak yang buruk bagi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi kedepan, tidak hanya bagi para perencana kebijakan, tetapi juga para pelaku usaha.(Humas Ende/Helen Mei (eln))