Pada saat sekarang ini koperasi dan UKM sebagai pelaku ekonomi sudah berhadapan dengan situasi ekonomi global yang tidak dapat terhindar dari kompetisi bisnis. Masyarkat dalam hal ini pelaku bisnis dan usaha termasuk Koperasi dan UKM telah masuk pada era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang membawa suatu peluang sekaligus tantangan bagi ekonomi Indonesia termasuk di Kabupaten Ende,
Kabupaten Nagekeo dan Kabupaten Ngada. Koperasi dan UKM harus siap menghadapi era MEA ini. Bupati Ende, Marselinus Y. W. Petu mengatakan ini saat menyampaikan sambutan pada pembukaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Pusat Koperasi Kredit (Puskopdit) Flores Mandiri di aula Hotel Flores Mandiri Jln. Melati Sabtu (27/2).Dengan diberlakukannya MEA pada tahun 2015 menurut Bupati Marsel,, negara angota ASEAN akan mengalami aliran bebas barang, jasa, investasi, dan tenaga kerja terdidik dari dan ke masing-masing negara. Melalui MEA akan terjadi integrasi yang berupa “Free Trade Area” (Area Perdagangan Bebas), penghilangan tarif perdagangan antar negara ASEAN, serta pasar tenaga kerja dan pasar modal yang bebas, yang akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan pembangunan ekonomi tiap negara.
“Ibarat pisau bermata dua manfaat dari implementasi MEA itu bagi pertumbuhan ekonomi di daerah kita tentu tergantung pada cara menyikapi era pasar bebas tersebut, untuk itu kita sudah harus siap menghadapi MEA”pungkas Bupati Marsel.
Menyikapi MEA demikian Bupati Marsel, maka dalam lingkup gerakan koperasi kredit sudah tentu menjadi peran strategis dan Puskopdit Flores Mandiri dan Kopdit Primer untuk menstimulasi bertumbuhnya minat dan motivasi para anggota melalui penumbuhan jiwa dan semangat kewirausahaan secara berkelanjutan antara lain dengan melaksanakan kegiatan pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi para anggota yang berkaitan langsung dengan usaha ekonomi produktif yang berorientasi pasar yaitu produk-produk berkualitas yang memiliki akses pasar dan pangsa pasar. (Helen Mei – Humas setda Ende)