Kepolisian Resort (Polres) Ende melaksanakan apel Gelar Pasukan Pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1437 H Tahun 2016. Apel gelar pasukan yang dilaksanakan di halaman Polres Ende, diikuti personel Polres Ende dari satuan Dalmas, Sat Lantas, Buser, Brimob Pelopor B Ende, Kompi Senapan C Yonif 743, Satuan polisi Pamong Praja dan Dinas Perhubungan. Bupati Ende, Marselinus Y. W. Petu yang bertindak selaku Inspektur Apel pada kesempatan itu membacakan amanat tertulis Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Badrodin Haiti.
Dalam amanat tertulisnya Kapolri Haiti mengatakan, melalui kegiatan apel Gelar Pasukan ini kata Kapolri, diharapkan rencana operasi yang telah dipersiapkan dengan matang dapat dilaksanakan dengan baik dan sinergis bersama seluruh stakeholders terkait agar situasi Kantibmas maupun Kamseltibcar lantas yang kondusif dapat terwujud. Apabila situasinya kondusif katanya lagi, masyarakat di seluruh wilayah tanah air dapat merayakan Idul Fitri dengan aman, nyaman, tertib dan penuh hikmat.
Jelasnya, mudik merupakan salah satu aktivitas dalam perayaan hari Raya Idul Fitri yang telah menjadi tradisi atau budaya masyarakat Indonesia. Peningkatan aktivitas masyarakat ini tentunya mempunyai implikasi terhadap lonjakan arus pergerakan orang dan barang, serta mobilitas transportasi maupun transaksi perekonomian di seluruh penjuru tanah air.
Peningkatan aktivitas masyarakat ini menurutnya harus dikelola dengan baik agar tidak menjadi permasalahan kantibmas dan Kamtibselcar Lantas baik waktu menjelang, pada saat maupun setelah hari raya.
Ia juga menginformasikan pada tahun 2016 ini kemetrian Perhubungan memprediksi jumlah pemudik yang menggunakan angkutan umum mencapai 17,6 Juta orang terdiri dari penumpang angkutan jalan, penyebrangan, kereta api, angkutan laut dan angkutan udara. Sedangkan jumlah pemudik yang menggunakan kendaraan mobil pribadi diprediksi sebanyak 2,4 Juta kendaraan, sepeda motor sebanyak 5,6 Juta kendaraan. Puncak arus mudik lebaran untuk semua moda tranportasi tersebut diperkirakan akan terjadi pada “H-4” dan arus balik pada “H + 3”.
Tuturnya, berdasarkan data operasi ketupat tahun 2015 lalu, tercatat jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas sebanyak 3.048 kasus, dengan jumlah korban meninggal dunia sebanyak 1.057 jiwa dan korban luka ringan sebanyak 3.891 jiwa.
Kecelakaan ini tuturnya lagi, disebabkanoleh beberapa faktor antara lain, karena kurang disiplinnya pengendara dalam mematuhi aturan berlalu lintas, masih adanya pemudik yang tidak memperhatikan kelaikan kendaraannya, adanya kerusakan jalan, kurangnya fasilitas atau sarana prasarana jalan pada jalur yang dilalui pemudik, maupun akibat pengaruh perubahan cuaca yang ekstrim.
Mencermati ini maka semua pihak harapnya, berkewajiban melakukan langkah antisipatif melalui tindakan preemtif, preventif, penegakan hukum, kuratif dan rehablitasi serta didukung dengan kerjasama sinergis dan pemberdayaan unsur terkait maupun mitra kamtibmas lainnya guna meminimalisir terjadinya kecelakaan lalulintas. (Humas Ende/Helen Mei (eln)).