Setiap Umat Islam harus memahami dan menghayati makna di balik puasa dan ibadah lainnya di bulan suci ini sebagai jihat terbesar melawan hawa nafsu. Dengan berpuasa seseorang ibarat sedang menanam. Jika dia memelihara tanaman tersebut dan terus memupuknya dengan baik, maka suatu saat dia memetik hasilnya. Wakil Bupati Ende, Djafar Achmad mengatakan ini saat menyampaikan sambutan pada kegiatan malam Istighotsah di lapangan Pancasila, Jumat (3/6).
Ia mengakui, bahwa ditengah berkembangnya teknologi dan informasi yang makin pesat serta tidak lagi membatasi jarak dan waktu, secara perlahan dan terselubung juga ikut mempengaruhi kehidupan keagamaan umat. Banyak nilai-nilai keagamaan mulai luntur dan tanpa disadari bahwa masyarakat lebih mementingkan dan mendewakan hal-hal yang bersifat duniawi.
Tambahnya, Istighotsah yang dilaksanakan ini dengan maksud untuk memohon kehadiran Allah SWT, agar selama bulan suci Ramadhan ini umat Islam mampu menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh dapat berjalan aman dan lancar dan dijauhkan dari aral serta rintangan yang dapat mengganggu ibadah puasanya.
Istighotsah juga menurutnya untuk maksud mensyukuri atas rahmat dan penyertaan Allah SWT, sehingga semua kegiatan yang berlangsung selama ini, lebih khusus iven-iven besar berskala Internasional seperti Tour de Flores, Skala Propinsi seperti MTQ dan Jambore Pariwisata, serta parade kebangsaan dapat berjalan aman, lancar dan sukses. Kita juga memohon perlindungan dan penyertaan Allah SWT bagi masyarakat dan pemerintah kabupaten Ende agar semakin rukun dan bersatu serta kehdupan masyarakat kita lebih sejahtera terutama dalam upaya kita mewujudkan masyarakat kabupaten Ende yang mandiri, sejahtera dan berkeadilan.
Ia juga menginformasikan bahwa sesuai hasil pantauannya di sejumlah pasar dan pertokoan dalam wilayah kota harga sembako normal dan juga pihak PLN telah memastikan selama bulan suci Ramadhan tidak ada pemadaman listrik. (Humas Ende/Helen Mei (eln)).