Melihat antusias masyarakat yang luar biasa dalam mengikuti kegiatan parade kebangsaan yang dimulai dari prosesi laut di Kecamatan Pulau Ende serta Ende mempunyai nilai historis sebagai tempat yang mengilhami Bung Karno menemukan butir-butir Pancasila. Komandan Kapal Perang KRI Untung Surapati, I Gede Dharma Yoga mengharapkan kedepannya ada salah satu kapal perang/KRI yang menggunakan nama Teluk Ende dengan jenis LSE.
Pernyataan Komandan KRI Untung Surapati yang disampaikan pada acara Deba/Zikir tanggal 30 Mei di Metinumba Pulau Ende mengawali kegiatan prosesi laut dalam rangkaian kegiatan Parade kebangsaan memperingati Hari Lahir Pancasila tanggal 1 Juni ini sontak mendapat sambutan hangat dari masyaakat Pulau Ende dan tamu undangan yang hadir pada kegiatan tersebut.
Menurut Dharma Yoga, KRI jenis LSE ini mengangkut pasukan juga kapal Tank. Apabila ini terwujud maka bisa dihadirkan pada setiap kegiatan parade kebangsaan terutama untuk mengkawal kapal-kapal motor pada kegiatan prosesi laut. Karena KRI Untung Surapati yang digunakan saat ini hanya bisa menampung seratus penumpang.
“Jadi apabila pada kegiatan berikutnya menggunakan KRI jenis LSE maka akan bisa menampung ribuan masyarakat yang akan mengikuti prosesi laut, karena saat ini kita gunakan KRI Untung Surapati kapasitasnya hanya menampung seratus orang, jadi kita harapkan bersama KRI jenis LSE ini akan gunakan nama Teluk Ende, mengingat Ende punya nilai historis sebagai tempat yang telah mengilhami Bung Karno menemukan butir-butir pancasila”paparnya.
Kedepan ia berharap kegiatan parade kebangsaan ini akan lebih besar dan lebih sempurna. Ini bisa tercapai apabila ada dukungan dan kerjasama dari semua komponen masyarakat di wilayah ini.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi NTT, Anwar Pua Geno mengatakan, masyarakat Kabupaten Ende harus bangga dan harus selalu mengatakan Pancasila Rumah Kita dari Ende untuk Indonesia.
Masyarakat Ende demikian Pua Geno, harus bisa bersyukur kepada Tuhan, karena hanya kehendak Tuhanlah maka Bung Karno diasingkan di Kabupaten Ende selama lebih kurang empat setengah tahun, yang kemudian dari tanah Ende ini telah mengilhami Bung Karno menemukan butir-butir Pancasila.
Mengulang kembali apa yang disampaikannya pada pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Provinsi NTT di Lapangan Pancasila lalu kembali ia menegaskan bahwa, Kota Ende telah tertulis dengan tinta emas dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
“Oleh karena itu kita harus jaga, kita harus rawat dan mempertahankan Pancasila sebagai ideologi negara, sebagai pandangan falsafah hidup bangsa kita untuk kita wariskan ke anak cucu kita sampai dunia kiamat’paparnya.
Jelasnya, Pancasila bisa mempersatukan Bangsa Indonesia yang memiliki latar belakang berbeda baik suku, etnis, agama dan bahasa. Padahal kalau mau berkaca kepada negara lain banyak negara yang terpecah belah, dan mendirikan negara sendiri.(Humas Ende/Helen Mei (eln))