“Apabila kita kembali menelisik Pidato Bung Karno 1 Juni 1945, 71 tahun yang lalu, di depan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), Bung Karno menyatakan, "Pancasila, itulah yang berkobar-kobar dalam dada saya sejak berpuluh-puluh tahun. Diterima atau tidak, terserah Saudara-saudara. Tetapi, saya sendiri mengerti seinsyaf-insyafnya bahwa tidak satu weltanschaung dapat menjelma
dengan sendirinya menjadi realiteit jika tidak dengan perjuangan. Pernyataan Bung Karno itu mengingatkan kita bahwa tidak ada satupun dasar negara yang menjelma menjadi realitas tanpa perjuangan. Jika ingin merealisasikan Pancasila, perlu perjuangan. Dengan berdirinya negara Indonesia tidak berarti perjuangan selesai, justru kita baru memulai perjuangan” Ujar Bupati Ende, Marselinus Y. W. Petu saat menyampaikan amanat pada Peringatan Hari Kelahiran Pancasila di lapangan Pancasila, Rabu (1/6).Pernyataan Bung Karno kata Bupati Marsel Petu, harus menjelma dan menjadi kekuatan semua komponen masyarakat untuk berjuang membangun bangsa Indonesia khususnya wilayah kabupaten Ende agar dapat maju dan berkembang dalam bingkai persatuan dan kesatuan.
Tambahnya, Perjuangan untuk mewujudkan cita-cita itu bukanlah jalan yang mudah, namun pasti akan melewati berbagai rintangan dan hambatan. Medan perjuangan yang berat inilah Tambahnya lagi, yang membuat masyarakat tidak boleh berhenti. Tugas masyarakat saat ini membuikan Pancasila, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara lebih khusus dalam menghantar masyarakat menuju perubahan yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
Perubahan yang ingin kita wujudkan demikian Bupati Marsel, pasti dihadapkan pada bertahannya mentalitas-mentalitas lama, yang selalu berpasrah pada nasib dan tidak memiliki nilai juang. Untuk itu masyarakat harus memaknai bahwa Perjuangan kita sebenarnya menjebol mentalitas warga yang berada dalam keterkungkungan budaya yang menerima apa adanya situasi tanpa memiliki inovasi dan daya juang untuk berubah.
Bupati mengajak masyarakat, untuk mewarisi semangat dan pemikiran-pemikiran yang brilian untuk sebuah perubahan dari Bung Karno dan menggunakan momentum Peringatan Hari Kelahiran Pancasila, hari di mana Bung Karno berpidato tanggal 1 Juni 1945, untuk bersatu-padu, bergandengan tangan, bergotong royong mewujudkan janji-janji kemerdekaan untuk membumikan Pancasila di bumi pertiwi termasuk di wilayah kabupaten Ende. (Humas Ende/Helen Mei (eln))