Headline

.

  • MOHON MAAF BLOG HUMAS ENDE SUDAH GANTI ALAMAT BLOG..SILAKAN KUNJUNGI BLOG HUMAS PROTOKOL YANG BARU DENGAN ALAMAT : (KLIK GAMBAR) https://humasprotokolende.blogspot.com

Selasa, 07 Juni 2016

SEMARAK PARADE KEBANGSAAN DI KABUPATEN ENDE

Pelaksanaan parade kebangsaan yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Ende begitu semarak dengan Kedatangan Kapal perang KRI Untung Suropati bersama 120 perahu Motor, dua speed boad Angkatan Laut dan satu speed boat polisi air, Selasa (31/05/2016). Parade Kebangsaan ini digelar dalam dua bentuk berupa parade laut dan parade darat yang diikuti oleh warga masyarakat Kabupaten Ende  dari tingkat Kecamatan dan PNS dalam lingkup Pemkab Ende serta para pelajar mahasiswa dan para etnis yang berada di Kabupaten Ende. Peserta  pada umumnya mengenakan pakaian adat.

Parade kebangsaan ini diawali dengan acara deba/Zikir oleh Tokoh masyarakat dan tokoh agama di Kecamatan Pulau Ende hari, Senin (30/05/2016). Selanjutnya dilaksanakan prosesi laut dari Pulau Ende dibawah pimpinan Wakil Bupati Ende, H. Djafar Achmad bersama Ketua DPRD Provinsi NTT, Anwar Pua Geno bersama rombongan,Selasa (31/05/2016) menuju ke pelabuhan Bung Ende. 

Setelah menelusuri wilayah laut parade tiba di Pelabuhan Bung Karno  disambut oleh Bupati Ende, Ir Marsel Petu beserta Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, Dr. Mariaus A Jelamu, Ketua DPRD Ende, Herman Yosep Wadhi, Anggota Forkopimda, Ketua Umum Yapertif, Laurentius Gadhi Djou dan ribuan warga masyarakat Kabupaten Ende. Rombongan diterima dengan tarian dan diiringi oleh musik tradisional tarian orowoko dari Sanggar Jinga Wonga Pora.


Bupati Ende Marselinus Y.W Petu kepada awak media mengatakan prosesi kebangsaan ini untuk mengenang kembali diasingkannya Ir. Soekarno ke Ende (1934-1938). Prosesi kebangsaan yang sudah memasuki tahun ketiga ini berawal dari prosesi laut dengan  titik startnya dari Pulau Ende.

"Saat ini ada sebuah kapal perang, yakni KRI Untung Surapati akan mengawal ratusan perahu motor yang mengikuti prosesi laut tersebut. Prosesi laut itu hanya mau menggambarkan bagaimana awalnya ketika Bung Karno dalam perjalanan dari Pulau Jawa yang akhirnya diasingkan ke Ende," jelasnya.

Peserta Parade kebangsaan ini mengawali prosesi darat dan Pelabuhan Bung Karno dan selanjutnya  menelusuri ruas jalan dalam Kota Ende ke tempat-tempat yang terkait dengan keberadaan Bung Karno seperti POM Ende  Jl. Soekarno dan Jl. Kartini kemudian melanjutkan perjalanan ke situs Bung Karno melalui Jl. Mahoni, Jl. Perwira menuju Gedung Imakulata melewati Jln. Pahlawan, Jln. Nuamuri, Jln. Diponegoro, Jl. Kelimutu ,Jln. Irian Jaya setelah itu rombongan melanjutkan ke makam Ibu Amsi yang merupakan mertua Bung Karno. 

Usai  berparade rombongan kembali ke Lapangan Pancasila diterima Bupati Marsel Petu dilanjutkan dengan acara peletakan plakat Lambang Garuda Pancasila Oleh Bupati, Bendera Merah Putih oleh Kapolres Ende dan Lambang daerah oleh Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat. 

Pada tanggal 31 Mei 2016, digelar malam pentas budaya yang berlangsung di Lapangan Pancasila. Dalam pentas budaya tersebut ditampilkan berbagai hal yang berhubungan dengan Bung Karno seperti pementasan Tonil Bung Karno oleh mahasiswa Universitas Flores, pemutaran film Ketika Bung Karno di Ende serta pada pukul 24.00 Wita dilakukan renungan di bawah pohon sukun dan puncaknya pada tgl 1 Juni 2016 diadakan upacara bendera memperingati Hari Lahir Pancasila di Lapangan Pancasila. Usai upacara bendera dilanjutkan dialog interaktif di Studio RRI Ende dengan  thema Pancasila Ideologi Bangsa landasan Pendidikan Nasional. 

Dialog ini  menghadirkan Bupati Ende, Ir. Marselinus Y.W Petu, Ketua DPRD Provinsi NTT, Anwar Pua Geno, Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, Dr. Mariaus A Jelamu, dan Anggota DPRD Ende periode 2009-2014, Heri Gani.(ria humas Setda Ende).