“Pada setiap kesempatan, lebih-lebih pada kunjungan tamu-tamu baik dari tingkat propinsi maupun nasional saya sering katakan bahwa masyarakat Ende bersepakat untuk berbeda. Tetapi perbedaan ini menjadi sebuah kekuatan untuk membangun kebersamaan karena semua kami disatukan dengan darah. Jadi siapapun yang berusaha untuk mengadu domba masyarakat di wilayah ini akan sia-
sia”ujar Bupati Ende Marselinus Y. W. Petu dihadapan peserta Konferensi Cabang ke-enam Nahdlatul Ulama Kabupaten Ende di aula Islamic Center Masjid Agung Nurul Hidayah Ende, Jln. Masjid Raya, Sabtu (9/4).
Pernyataan Bupati Marsel ini didasari pada kenyataan bahwa masyarakat Ende dalam satu keluarga bisa terdiri dari berbagai keyakinan, tetapi semuanya tetap rukun dan saling menghargai. Sebagai masyarakat Ende harus bangga, karena kenyataan seperti ini jarang ditemukan di daerah lain.
Tambahnya,dalam kepemimpinannya bersama Wakil Bupati H. Djafar H. Achmad, mereka telah berupaya membangun komunikasi dengan para tokoh agama maupun dengan organisasi-organisasi keagamaan.
“Saya dan pa Djafar menyadari bahwa dalam membangun daerah ini kami tidak bisa bekerja sendiri apabila tanpa adanya dukungan dari para tokoh agama. Inilah yang sering saya katakan pentingnya kita bekerja sama dan sama-sama bekerja, sehingga semua persoalan ataupun apa yang menjadi kebutuhan masyarakat dapat teratasi dan terjawab”papar Bupati Marsel.
Konfercab NU demikian Bupati Marsel menjadi wahana strategis bagi penyatuan dan penguatan visi-misi NU sehingga kehadiran NU di wilayah ini kedepannya semakin menunjukan jati dirinya sebagai organisasi sosial keagamaan yang mengedepankan persaudaraan dan memberikan sumbangsihnya bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.(Humas Ende/Helen Mei (eln))