Kebakaran hutan dan
lahan di Sumatera dan Kalimantan mengakibatkan jutaan masyarakat terpapar kabut
asap. Banyak korban berjatuhan khususnya anak-anak membuat banyak pihak merasa prihatin untuk
membantu mengurangi beban masyarakat di wilayah tersebut. Memasuki bulan ketiga
bencana kabut asap, SM3T Angkatan V dari Universitas Negeri Semarang yang
sedang menjalankan tugasnya di Kabupaten Ende, tergerak untuk membantu korban
kabut asap. Ditengah tugas mengajar di sekolah penempatan, guru SM3T Unnes
turun ke jalan untuk menggalang dana yang kemudian disumbangkan kepada korban
kabut asap.
“Kami menggalang dana
sejak tanggal 25 Oktober lalu dan lokasinya di area publik seperti persimpangan
lampu merah, pasar dan tempat ibadah, juga
kami lakukan di rumah jabatan Bupati dan semuanya terbuka untuk memberikan
donasi bagi korban kabut asap”ujarnya.
Menurut Indrayani, selain
mengumpulkan donasi, tim penggalangan dana juga membagikan bunga mawar sebagai
tanda terimakasih kepada masyarakat yang sudah turut memberikan donasi.
Ia menilai antusiasme
warga dalam memberikan donasi sangat luar biasa. Hal ini jelas terlihat ketika
masyarakat begitu hangat menerima dan menyambut kedatangan guru-guru SM3T yang
mengumpulkan donasi bagi korban kabut asap,lebih-lebih masyarakat yang memiliki
keluarga di Sumatera atau Kalimantan
“memang masyarakat
disini sangat antusias memberikan donasikepada korban kabut asap, apalagi
mereka yang punya keluarga di wilayah kabut asap yaitu di Sumattera dan
Kalimantan sehingga tanpa berpikir
panjang merogoh dalam-dalam kantong dan dompet mereka”tandasnya.
Ia menambahkan, Setelah
4 hari turun ke jalan, guru SM3T Unnes berhasil mengumpulkan donasi sebesar
Rp.8.092.300.
Hasil tersebut akan dikirimkan melalui Yayasan Rumah Zakat Indonesia via
rekening untuk kemudian disalurkan epada para korban kabut asap.(adm)