Headline

.

  • MOHON MAAF BLOG HUMAS ENDE SUDAH GANTI ALAMAT BLOG..SILAKAN KUNJUNGI BLOG HUMAS PROTOKOL YANG BARU DENGAN ALAMAT : (KLIK GAMBAR) https://humasprotokolende.blogspot.com

Rabu, 07 Oktober 2015

TNI JANGAN MENYAKITI HATI RAKYAT

Moment ulang tahun yang ke-70 Tentara Nasional Indonesia (TNI) harus digunakan seluruh jajaran TNI untuk kembali mengingat jati dirinya sebagai Tentara Rakyat, tentara pejuang, tentara nasional dan tentara nasional. Terlahir dari rahim rakyat maka Panglima besar Jendral Sudirman mengatakan Hubungan TNI dengan rakyat ibarat ikan dan air. Sebagai tentara rakyat TNI tidak boleh melupakan rakyat dan tidak boleh menyakiti hati rakyat.

Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan ini dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Bupati Ende Marselinus Y. W. Petu saat bertindak selak Inspektur Upacara peringatan hari Ulang Tahun (HUT) Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke-70 di lapangan Pancasila (Senin, 5/10/15).

Menurut Presiden Jokowi, sebagai tentara rakyat TNI harus berjalan bersama-sama  rakyat, sebab besama rakyat TNI akan kuat menjalankan tugas pengabdian kepada bangsa dan negara dan akan menjadi satu kekuatan militer yang hebat, disegani dan diperhitungkan bangsa-bangsa lain.

Menyimak thema peringatan HUT TNI  ke-70 yakni bersama rakyat, TNI kuat, hebat dan profesional siap mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian, demikian Jokowi,  maka sudah saatnya TNI harus benar-benar profesional.  Untuk mewujudkan semua ini  katanya lagi, maka di moment ulang tahun ke-70 TNI ini setiap prajurit TNI harus kembali mengingat jati dirinya sebagai tentara rakyat.

Ia menuturkan, dalam darah TNI mengalir juga sebagai tentara pejuang. Sebagai tentara pejuang TNI harus memiliki daya juang  dan semangat pantang menyerah untuk mewujukan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian. Semangat juang yang ada pada diri setiap prajurit TNI, tuturnya, dapat menjadi kekuatan utama sehingga prajurit TNI mampu menjaga kedaulatan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, menjaga wilayah laut, perbatasan dan pulau-pulau terdepan. 

Tambahnya, sebagai bangsa yang majemuk setiap prajurit TNI harus bangga menjadi TNI, karena  TNI harus menempatkan diri sebagai perekat kemajemukan dan tidak boleh terpecah karena Suku, Agama dan golongan dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan. Bersama rakyat TNI tambahnya lagu harus terus menjaga kemerdekaan.

“Hanya dengan itu bangsa kita akan menjadi kuat dan solid. Kemajemukan bisa menjadi kekuatan yang maha dasyat, jika kita mampu menjaganya dengan baik”, ujarnya.

Ia berharap Keragaman dan perbedaan yang ada jangan menjadi sumber konflik, tetapi  kemajemukan yang ada harus saling melengkapi akan kekuarangan dan kelebihan sehingga dapat menjadi energi positif untuk mencapai kemajuan bangsa. 

“kita harus mampu menjadikan kemajemukan itu sebagai kekuatan kita, dalam menyongsong masa depan”,tegasnya lagi . (Humas Pemkab Ende, Helen Mei (eln))