“Anak sebagai generasi harapan bangsa dimasa yang akan datang, maka diupayakan anak dapat tumbuh dan berkembang secara wajar dalam mewujudkan cita-cita bangsa melalui pembangunan nasional oleh karena itu peningkatan peran dan terwujudnya kemandirian serta kesejahteraan anak sangat penting untuk dapat diperhatikan” ujar Bupati Ende Ir. Marselins Y.W Petu, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Asisten Sekretaris Daerah Kabupaten Ende Bidang Administrasi Umum Johanes Vitalis Tote, SH dihadapan para peserta pada acara pembukaan kegiatan pelatihan Pelayanan Berbasis Masyarakat (PBM) di Gedung inepare Jl. Eltari-Ende (Senin, 05/10/2015).
Menurut Bupati Marsel, Pembinaan kesejahteraan Sosial pada hakekatnya menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat, keluarga dan anak itu sendiri.
Pelayanan yang dilakukan oleh Panti Sosial Remaja Naibonat Kupang dengan fokus kegiatan pelatihan ketrampilan Otomatif, ketrampilan Tataboga dan ketrampilan Tenun Ikat lanjut Bupati, merupakan upaya nyata pemerintah agar terwujudnya kesamaan dan kesetaraan dengan sesama warga anak bangsa di daerah ini guna mengembangkan bakat, potensi yang bakal dimiliki oleh anak terlantar. Ia berharap, dengan kegiatan ini kedepan anak mampu hidup mandiri dan dapat berperan aktif dalam kehidupan masyarakat.
Usai memberikan sambutan, Bupati Ende yang diwakili Asisten Sekda Kabupaten Ende Bidang Administrasi Umum Johanes Vitalis Tote, SH didampingi Kepala Dinas Sosial kebupaten Ende dan Kepala UPT Panti Sosial Bina Remaja Naibonat Kupang, menyerahkan paket bantuan secara simbolis dari Panti Sosial Bina Remaja Naibonat Kupang kepada masing-masing perwakilan kelompok pelatihan yakni kelompok pelatihan Otomotif, Kelompok Pelatihan Tenun Ikat dan Kelompok Pelatihan Tataboga, berupa uang sejumlah 10 Juta Rupiah perkelompok sebagai modal usaha.
Restiana salah seorang peserta pelatihan ketika dikonfirmasi di sela-sela kegiatan mengatakan, ia menyambut baik kegiatan ini karena sangat membantu dirinya yang putus sekolah sehingga dapat menambah pengetahuan dan dirinya dapat memiliki ketrampilan. Untuk pelatihan ini ia memilih ketrampilan tataboga karena memang sesuai dengan potensi yang ada di wilayahnya yaitu pertanian. Hasil pertanian yang ada dapat ia kelola sehingga menghasilkan penganan yang mempunyai nilai jual.
Ia harapkan pelatihan seperti ini bisa dilakukan secara berkesinambungan dengan tingkatan materi yang bervariasi. ini tentunya dengan maksud agar pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki peserta makin berkembang.
“ saya sangat senang mengikuti pelatihan ini, dan saya memilih pelatihan tataboga, ini karena sesuai dengan potensi di wilayah saya sebagai daerah pertanian, sehingga dengan ketrampilan yang saya miliki nanti dapat saya gunakan untuk kelola hasil pertanian seperti ubi, jagung sehingga menghasilkan penganan yang mempunyai nilai jual, ini tentunya akan dapat membantu perekonomian saya”ujarnya. (Humas/Ende/Inggrita Dewi)