Dari data yang ada pada tahun 2014-2015 angka kemiskinan di Nusa Tenggara Timur cenderung meningkat, padahal tahun-tahun sebelumnya yaitu dari tahun 2008-2013 angka kemiskinan mengalami penurunan karena intervensi program berbasis desa. Kondisi ini tentunya menjadi pekerjaan besar bagi pemerintah kabupaten/kota untuk bagaimana berupaya mengurangi angka kemiskinan di wilayah masing-masing.
Meningkatnya angka kemiskinan akhir-akhir ini harus disadari oleh pemerintah kabupaten/kota agar melihat dari sisi perencanaan faktor apa yang membuat angka kemiskinan akhir-akhir ini cenderungmeningkat.
Ia menyarankan eksekusi program harus mampu menjawab upaya –upaya penurunan angka kemiskinan. Untuk itu dari sisi perencanaan harus benar-benar diperhatikan langkah-langkah yang mesti diambil untuk bisa mengurangi angka kemiskinan. “Jadi saya harapkan dari sisi perencanaan harus jeli melihat faktor apa yang membuat angka kemiskinan meningkat, dan program seperti apa yang paling pas dan tepat untuk jawabi persoalan-persoalan kemiskinan tersebut”ujar Sisi Sona.
Terkait persoalan kemiskinan di wilayah Nusa Tenggara Timur termasuk di Kabupaten Ende Bupati Marsel Petu menjelaskan, untuk Kabupaten Ende selama kepemimpinannya bersama Wakil Bupati Djafar Achmad program yang tengah gencar dilaksanakan saat ini dari sisi kebijakan anggaran yaitu dengan adanya dan Pagu Indikatif Desa dan Pagu Indikatif Kelurahan (PIDES/PIKEL).
Kebijakan anggaran PIDES/PIKEL ini demikian Marsel Petu, diharapkan mampu menjawab persoalan-persoalan yang ada di tengah masyarakat khususnya yang berkaitan langsung dengan upaya pemerintah Kabupaten meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Apabila kebijakan anggaran PIDES/PIKEL ini berjalan efektif maka sudah bisa dipastikan angka kemiskinan khususnya di wilayah ini akan menurun. “Dengan kebijakan anggaran PIDES/PIKEL ini yang menyentuh langsung masyarakat baik di desa maupun kelurahan, dan perencanaan-perencanaannya langsung dilakukan masyarakat sendiri maka tentu akan menjawab persoalan-persoalan yang selama ini dialami masyarakat, karena masyarakat sendiri yang lebih tahu tentang persoalan mereka”papar Bupati Marsel.(Humas Ende/Helen Mei (eln))