Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Ende, bahwa Kabupaten Ende merupakan salah satu Kabupaten di Propinsi Nusa Tenggara Timur yang masih beresiko terhadap penyakit polio. Angka kesakitan kasus Akut Flasid Paralysis (AFP) tahun 2015 sebanyak 0,093 perseribu anak dibawah 15 tahun.
Hal ini dikatakan Bupati Ende, Marsel Petu dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Kornelis Wara. Pada saat Pertemuan koordinasi dalam rangka Pekan Immunisasi Nasional (PIN) Polio, Switch TOPV Ke BOPV dan IPV di Hotel Dwi Putra, Kamis (11/02/2016).
Untuk itu, lanjut Bupati Marsel Pemerintah Kabupaten Ende saat ini terus berupaya melaksanakan pembangunan di bidang kesehatan. Hal ini karena bidang kesehatan menjadi salah satu prioritas pembangunan yang menjadi perhatian serius untuk dilaksanakan.
“Ini juga sesuai dengan misi ke dua yang tertuang dalam rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Ende 2014 – 2019 yaitu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang merata dan terjangkau bagi seluruh masyarakat serta dimaksudkan agar masyarakat dapat pelayanan kesehatan yang berkualitas di seluruh wilayah,”katanya.
Bupati Marsel mengharapkan kegiatan rakor tersebut sebagai salah satu upaya untuk kembali meningkatkan pemahaman tentang penyakit polio, “Kegiatan rakor kita hari ini, tentunya sebagai salah satu upaya untuk kembali meningkatkan pemahaman kita bersama terkait dengan penyakit polio,”harapnya.
Ia menambahkan dari data yang ada menunjukkan bahwa polio sebagai salah satu penyakit menular ditengarai sebagai salah satu penyebab kematian dan kecacatan anak dan balita yang dapat dicegah dengan pemberian imunisasi. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Para Camat se- Kabupaten Ende, Para Kepala Puskesmas se- Kabupaten Ende serta peserta lintas sektor dan lintas program Tk Kabupaten Ende. (ria Humas Setda Ende)
