Pesatnya perkembangan teknologi informasi ibarat dua mata pisau. Satu sisi memberikan jaminan kecepatan informasi sehingga memungkinkan para pemuda kita meningkatkan kapasitas pengetahuan dalam pengembangan summber daya, namun pada sisi lain perkembangan ini mempunyai dampak negatif.
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Imam Nahrawai mengatakan ini dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Bupati Ende, Ir. Marselinus Y. Petu selaku Inspektur Upacara Peringatan hari Sumpah Pemuda ke-90 Tingkat Kabupaten Ende di halaman Kantor Bupati Jln. Eltari Senin (29/10/18).
Dampak negatif akibat pesatnya informasi demikan Menpora Nahrawi berupa informasi-informasi yang bersifat destruktif mulai dari hoax, hate speech, pornografi, narkoba, pergaulan bebas hingg radikalisme dan terorisme.
Dampak negatif akibat pesatnya informasi demikan Menpora Nahrawi berupa informasi-informasi yang bersifat destruktif mulai dari hoax, hate speech, pornografi, narkoba, pergaulan bebas hingg radikalisme dan terorisme.
Informasi-informasi seperti ini menurut Menpora akan masuk dengan mudahnya apabila kaum muda tidak dapat membendung dengan filter ilmu pengetahuan serta kedewasaan dalam berbangsa dan bernegara. Jelas Menpora, Revolusi Mental yang dicanangkan Presiden Ir. Joko Widodo amatlah relevan dalam mewujudkan pemuda yang maju.
Ciri pemuda yang maju menurutnya lagi, adalah pemuda berkarakter, berkapasitas, dan berdaya saing. Oleh karena itu, Revolusi Mental harus dapat dijadikan sebagai pemicu untuk mempercepat terwujudnya pemuda yang maju dan apabila pemudanya maju berarti kita dapat menghasilkan bangsa yang hebat.(Humas Ende/Helen Mei (eln))
Ciri pemuda yang maju menurutnya lagi, adalah pemuda berkarakter, berkapasitas, dan berdaya saing. Oleh karena itu, Revolusi Mental harus dapat dijadikan sebagai pemicu untuk mempercepat terwujudnya pemuda yang maju dan apabila pemudanya maju berarti kita dapat menghasilkan bangsa yang hebat.(Humas Ende/Helen Mei (eln))