Upaya penanggulangan bencana di wilayah Kabupaten Ende masih dihadapkan pada berbagai persoalan dan hambatan yang tidak saja dari aspek teknis tetapi rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam upaya penanggulangan resiko bencana (PRB) juga belum optimal.
Hal ini dikatakan Bupati Marsel Petu dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten Administrasi Umum Kabupaten Ende,
Johanes V Tote pada saat kegiatan diskusi kelompok terarah (FGD-1) penyusunan dokumen rencana aksi daerah rencana kontijensi dan prosedur tetap penanggulangan bencana Kabupaten Ende, di lantai 2 Kantor Bupati, Senin (21/08/2017).
Menyikapi kondisi tersebut, katanya upaya penanggulangan bencana harus dilakukan secara terencana, terkoordinasi, terpadu dan menyeluruh, bukan dilakukan secara parsial atau sendiri-sendiri.
“sebagai daerah rawan bencana, langkah antisipatif perlu menjadi perhatian dan bahan diskusi bagi semua komponen yang terlibat langsung dalam upaya penangan bencana di daerah, sehingga akan ditemukan suatu langkah solutif yang akan menjawabi persoalan bencana di daerah ini,”kata Bupati Marsel seperti diucap Asisten III.
Bupati Marsel mengharapkan dengan adanya diskusi PRB tersebut akan menemukan dan menghasilkan suatu komitmen cara penanggulangan bencana di daerah serta mekanisme penanganan bencana yang tepat dan strategis yang sesuai dengan karateristik wilayah Kabupaten Ende.(ria-humas Ende)
