“Perbedaan migrasi pelanggan yang baru dan yang lama hanyalah terletak pada pola bayar, kalau kita dulu pelanggan pasca dipakai dulu 30 hari, dibaca, dicetak rekeningnya lalu dijual. Kalau sekarang masyarakat bisa mengendalikan sendiri pemakaian listrik tanpa perlu datang ke PLN” ujar manajer PT. PLN (Persero) wilayah Nusa Tenggara Timur area Flores bagian Barat Kuswantono pada acara Multi Stake Holde.
Forum PLN berintegritas dengan tema dukungan dan partisipasi Stake Holder dalam program pembangunan Listrik 35.000 MW pada hari Kamis (29/9) di Aula Mgr. Abdon Longinus (kompleks gereja Mautapaga). Kuswantono mengatakan bahwa dengan adanya program listrik pintar ini juga membantu menambah pendapatan pemerintah daerah Kabupaten Ende.
Forum PLN berintegritas dengan tema dukungan dan partisipasi Stake Holder dalam program pembangunan Listrik 35.000 MW pada hari Kamis (29/9) di Aula Mgr. Abdon Longinus (kompleks gereja Mautapaga). Kuswantono mengatakan bahwa dengan adanya program listrik pintar ini juga membantu menambah pendapatan pemerintah daerah Kabupaten Ende.
“Melalui bank mitra kita akan difasilitasi, artinya kalau sekarang saya beli token seratus ribu , 10% nya oleh pihak bank langsung masuk ke pendapatan Pemerintah Daerah. Ini merupakan partisipasi kita dalam membangun kabupaten Ende.”ujarnya lagi.
Ia juga berharap bahwa dengan adanya listrik pra bayar ini dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar khususnya kelompok ibu-ibu dengan menjual token listrik, sehingga esensi dari program listrik pintar (pra bayar) ini lebih besar.
Dia juga menampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyararakat terkait sikap dan tata krama petugas selama proses pergantian instalasi listrik dari pasca bayar menjadi pra bayar yang dinilai masyarakat kurang baik dan PLN siap bertanggung jawab kalau ada petugas yang memungut uang ketika proses pergantian meteran. Ia meminta kepada masyarakat jika ada pengaduan dapat melaporkan kepada pihak PLN dengan membawa bukti yang cukup.
Terkait adanya masyarakat yang belum mau mengganti instalasi dirumahnya karena kondisi rumah yang sudah tua, ia berjanji pihaknya akan siap dan hadir serta akan melakukan pendekatan secara personal.
“kami punya program namanya CSR, jadi program itu diambil dari sebagian profitnya PLN bisa kita bantu untuk rumah ibadah, untuk masyarakat terpencil salah satunya nanti akan kami pergunakan untuk memperbaiki instalasi itu,”ujarnya. (Pat/hms)