Parade Busana Nusantara yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Ende dengan berbagai aneka dalam warna,beragam corak, beraneka karakter) merupakan sebuah momentum untuk berapresiasi dan memberikan ruang dan waktu yang sepantasnya terhadap keberadaan busana tradisional Nusantara sebagai salah satu kekayaan tradisi dan warisan tak ternilai. Wakil Bupati Ende, Drs. H. Djafar H. Achmad, MM mengatakan ini saat melepas peserta parade busana nusantara Kabupaten Ende di Halaman Kantor Bupati Ende, Jln. Eltari (Jumat, 12/8).
Sifatnya yang kaku ( baku /tidak berubah ) demikian Wabup Djafar, menyebabkan mudah tergusur oleh kehadiran busana modern yang lebih modis, syarat dengan kreativitas, harmoni dengan dinamika trend yang terjadi.
Tambahnya, menyaksikan keberadaan para peserta parade busana nusantara ditempat ini sebenarnya menunjukan adanya suatu keanekaragaman tradisi dari berbagai macam komunitas /etnis yang telah ada, yang sudah hidup dan berkembang secara harmonis ,bersinergi secara positif, menata kehidupan bersama, mengembangkan toleransi yang tak bersekat.
“Inilah Ende yang senyatanya. Ende yang secara harafiah berarti akhir – tempat tujuan – akhir dari sebuah proses pencarian – tempat menggantungkan harapan dan medan perjuangan untuk semua orang – berbagai komunitas – beraneka ragam etnis, akhirnya telah terbukti menjadi tempat yang paling kondusif ( aman dan nyaman) bagi semua orang untuk membangun kehidupan yang lebih layak, menggapai harapan, mencapai kesejahteraan lahir dan bathin, dan kita harus berbangga menjadi orang Ende”pungkasnya.
Tambahnya lagi, Sebagaimana yang tertuang dalam visi Kabupaten Ende yakni “mewujudkan karakteristik Kabupaten Ende dengan membangun dari Desa dan Kelurahan” Dia menilai penyelenggaraan parade Busana Nusantara tahun 2016 ini adalah salah satu cara pengimplementasian visi tersebut. (Humas Ende/ Helen Mey (eln)).