Harus diakui bersama bahwa kebudayaan tradisional seperti tarian naro ini mulai tergerus keberadaannya. Perkembangan jaman dan globalisasi yang semakin mempermudah masuknya budaya asing perlahan-lahan menggeser arti penting tarian tradisional di mata masyarakat khususnya generasi muda. Fasilitas seperti internet, televisi dan majalah yang banyak menampilkan kebudayaan asing membuat
para remaja selalu ingin mencoba dan meniru budaya asing tersebut. Kondisi inilah yang mengakibatkan kebudayaan lokal kurang memiliki minat dan cenderung dianggap kuno atau ketinggalan jaman. Wakil Bupati Ende, drs. H. Djafar H. Achmad, MM mengatakan ini saat membuka kegiatan Lomba Naro antar Kampung Adat Suku Ende di Kelurahan Onekore Kecamatan Ende Tengah, Jumat (/12/8).Menurut Wabup Djafar Achmad, Padahal sebenarnya Tari tradisional banyak mengandung nilai-nilai dan konsep kebudayaan yang terbentuk sejak puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu. Nilai dan makna yang terungkap dari tari tradisional seperti naro ini adalah kerjasama, saling menghargai, ketaatan, toleransi dan kekeluargaan. Oleh sebab itu tarian yang merupakan warisan nenek moyang tersebut demikian Wabup Djafar, harus tetap terjaga dan tidak boleh diabaikan.
“Budaya yang dimiliki daerah kita ini merupakan aset mahal dan berharga nilainya. Budaya lokal seperti Naro ini merupakan identitas bangsa dan daerah kita yang harus tetap dijaga. Jangan sampai kita semua mengabaikan keberadaan budaya lokal karena kalau kita mengabaikannya tentunya akan hilang dan tidak ada satupun generasi penerus mengenalnya”.Ujar Wabup Djafar.
Jelasnya, Kegiatan lomba Naro yang sudah beberapa tahun kita laksanakan, mulai tahun ini pelaksanaannya dimasukkan dalam agenda Sepekan Pesta Danau Kelimutu tentunya selain menjadi ajang lomba dan hiburan juga sebagai sarana promosi pariwisata Kabupaten Ende bagi masyarakat luas, baik masyarakat lokal , nasional maupun mancanegara.
Kedepannya Lomba naro ini demikian Wabup, diharapkan dapat dikemas lebih profesional agar mempunyai nilai jual tinggi sehingga dapat meningkatkan animo wisatawan untuk menyaksikan lomba naro ini.(Humas Ende, Helen Mei (eln)).