Kelimutu sebagai ikon pariwisata Ende dan Flores sudah tak diragukan lagi. Daya tariknya yang unik, berkarakter bagaikan magnit, menghipnotis dan menarik keinginan semua orang untuk datang menyaksikannya. Ini adalah anugerah dan kebesaran Ilahi bagi masyarakat Kabupaten Ende. Guna memperkuat pesona kelimutu maka harus dilakukan berbagai aktivitas alternatif. Salah satunya dengan melakukan kegiatan Trecking.
Menurut Wabup Djafar, Kekuatan utama parwisata Kabupaten Ende terletak pada keunikan alam dan budaya. Untuk itu Alam yang indah dan unik perlu dijaga, dirawat dan dilestarikan. Sedangkan budaya katanya lagi, adalah semua yang terkait dengan kehidupan orang Ende-Lio termasuk cara hidup, karya dan interaksinya dengan sesama dan alam. Menjaga keseimbangan dan harmonisasi katanya lagi, adalah sebuah keharusan, demi keberlanjutan alam, budaya dan manusia. “Jadi kita semua harus benar-benar menjaga dan merawat keunikan alam dan budaya kita sehingga tetap lestari”ujaranya.
Kehadiran peserta trekking kata Wabup Djafar, tentunya dalam semangat dan tujuan yang sama serta berkomitmen bahwa daya pesona Kelimutu harus diperkuat melalui berbagai aktivitas alternatif. Saalah satu kegiatan alternatif tersebut demikian Wabup Djafar, adalah melalui trekking yang merupakan salah satu motif berwisata, dengan memadukan kegiatan wisata dan olahraga, dan semakin meningkat dalam dekade terakhir ini.
Jelasnya, Kegiatan trekking menjelajahi alam sebenarnya merupakan proses awal untuk mengenal dan memahami alam secara lebih baik. Dan jalur yang akan ditempuh dengan melewati hutan, lembah, sungai, perkampungan, areal pertanian, perkebunan, persawahan, Arboretum Taman Nasional Kelimutu tentunya memiliki daya pikat, dan tantangan tersendiri.(Humas Ende/ Helen Mey (eln))