Pelestarian budaya pada kehidupan masyarakat moderen patut mendapatkan perhatian semua pihak, terutama pada budaya lokal yang mengandung nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang terjemahannya dalam bentuk kearifan lokal. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Ende, Herman Yoseph Wadhi mengatakan ini dihadapan masyarakat Wolomari Kecamatan Ndori pada pelaksanaan peresmian Sao Ria Kamis (26/5).
Masyarakat yang mengalami proses pemudaran budaya kata Heri, berarti masyarakat tersebut sudah mengalami perubahan identitas. “Saya sangat yakin pembangunan kembali rumah adat Wolomari ini tentunya melibatkan seluruh keluarga besar di wilayah ini, dan ini mau menunjukan bahwa masyarakat tidak ingin simbol budayanya hilang, sehingga dengan kesadaran penuh dan dalam kebersamaan kembali membangun rumah adat ini”pungkas Heri.
Kabupaten Ende sendiri kata heri, terdapat banyak simbol-simbol kebudayaan atau adat yang memiliki makna dan pesan moril yang dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran dalam mengaruhi kehidupan saat ini.
Setiap kebudayaan yang lahir dari satu kelompok masyarakat demikian Heri selalu terkandung pesan didalamnya. Pesan tersebut kemudian dimanifestasikan dalam bentuk kebudayaan yang menjadi tradisi atau adat istiadat di tengah masyarakat. Pembangunan rumah adat ini tuturnya, merupakan salah satu cara untuk memelihara tatanan adat dan budaya agar tidak sampai hilang atau punah. (Humas Ende/Helen Mei (eln))