Kota Ende yang telah menginspirasi Bung karno untuk mendapatkan ilham tentang butir-butir Pancasila, kiranya dapat memberikan kenyamanan dan menginspirasi semua kita untuk belajar bagaimana semestinya hidup toleransi dan penuh persaudaraan dalam keberagaman. Karena ini juga menjadi inti dan harapan serta tujuan dari kegiatan MTQ yang digelar kurang lebih seminggu ini.
Bupati Ende, Marselinus Y. W. Petu mengatakan ini saat menyampaikan sapaan selamat datang kepada tamu undangan dan peserta MTQ pada kegiatan pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur’an ke-26 tingkat Propinsi Nusa Tenggara Timur di lapangan Pancasila Ende, Senin (23/5).
Menurut Bupati Marsel, sebagai wujud toleransi masyarakat di wilayah ini maka berbagai persiapan hingga pelaksanaan seremonial pembukaan MTQ melibatkan masyarakat dari berbagai unsur agama yang ada diwilayah ini. Ini sebagai salah satu wujud keberagaman masyarakat Ende dalam bingkai toleransi untuk sama-sama mensukseskan kegiatan akbar MTQ ke-26 Tingkat Propinsi NTT.
Jelasnya, Sebagai kota Pancasila, spirit toleransi mewarnai pelaksanaan MTQ kali ini, dimana dari panitia sampai pengisi acara pada kegiatan MTQ terambil dari semua unsur agama yang ada di wilayah ini. Karena bagi masyarakat Kabupaten Ende keberagaman dan perbedaan keyakinan bukan untuk diperdebatkan, tetapi perbedaan yang ada di jadikan kekuatan untuk membangun wilayah ini dalam semangat bekerja sama dan sama-sama bekerja.
“jadi bagi kami perbedaan yang kami miliki khususnya dalam hal keyakinan bukan untuk kami perdebatkan, tetapi perbedaan yang ada kami jadikan kekuatan untuk bangun wilayah ini, sehingga dalam pelaksanaan MTQ baik panitia maupun pengisi acara kami libatkan semua agama yang ada”ujarnya.
Ia juga menyampaikan terimakasih kepada pemerintah Nusa Tenggara Timuri yang telah mempercayakan Kabupaten Ende sebagai tuan rumah pelaksanaan MTQ ke-26 Tingkat Propinsi NTT. Kepercayaan ini tentunya menjadi amanah dan tanggung-jawab bah dan masyarakat di wilayah inii untuk bisa melaksanakan MTQ ini secara baik.
“Sebagai tuan rumah kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada semua peserta sehingga pelaksanaan MTQ di Kabupaten Ende memiliki cerita indah untuk selalu dikenang. Namun demikian kami juga menyadari apabila kami tidak dapat memberikan pelayanan secara sempurna bagi bapak/ibu tamu undangan lebih khusus kepada para kafilah. Untuk itu pada kesempatan ini saya atas nama pemerintah dan masyarakat Kabupaten Ende menyampaikan permohonan maaf apabila sejak kedatangan, selama pelaksanaan kegiatan MTQ dan selama berada di wilayah kami, ada hal-hal yang tidak berkenan terkait pelayanan kami sehingga membuat semuanya tidak nyaman”paparnya.(Humas Ende/Helen Mei (eln))
