Tahun 2016 ini Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Kabupaten Ende dipercayakan Pemerintah Kabupaten Ende dibawah kepemimpinan Bupati Marselinus Y. W. Petu dan Wakil Bupati, Djafar Achmad untuk mengelola dana sebesar 900 juta lebih. Dana sebesar ini digunakan untuk membiayai 6 program dan 25 kegiatan. Dari 25 kegiatan tersebut terdiri dari 6 kegiatan utama dan 19 kegiatan pendukung.
Menurut Ani Labina, ada 4 (empat) Indikator kinerja program Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Ende yaitu, meningkatnya investasi di bidang industri, meningkatnya investasi di bidang perdagangan, meningkatnya investasi di bidang pariwisata dan meningkatnya investasi di bidang usaha lainnya.
Tambahnya, realisasi yang dicapai di tahun 2015 lalu untuk sektor industri mengalami kenaikan dari target 14,23 persen, menjadi 36 persen. Sektor perdagangan 10, 43 persen mengalami kenaikan sebesar 21 persen, sektor pariwisata dengan target 1,45 persen mengalami kenaikan 200 persen , dan sektor lain-lain yang ditargetkan 1, 46 persen mengalami kenaikan 46 persen.
Tambahnya lagi, Kegiatan pendukung lainnya yang ditangani juga oleh BKPMD adalah kegiatan CSR. Realisasi CSR di tahun 2015 ada 7 kegiatan fisik yaitu kegiatan yang disponsori PT. Pertamina pembangunan air bersih untuk 3 lokasi di tiga desa, PLN berupa pembangunan rumah tunggu di Kecamatan Detusoko, Bank NTT dengan 4 lopo di pantai Kota Raja, Pelindo Tulisan Kota Ende di pantai Kotaraja, Bank Rakyat Indonesia tugu jam di perempatan Jl. Eltari, Jl. Kelimutu, Jl. Ahmad Yani dan Jl. Gatot Soebroto serta bantuan peralatan rumah tunggu Rumah Sakit, dan Bank Negara Indonesia BNI 46 Rehab MCK di lapangan Koni.
Jelasnya, Untuk tahun 2016 ini BKPMD telah menyiapkan 100 proposal baru, dan yang sudah mendapat jawaban pembangunan Galeri Tenun Ikat di Kelurahan Roworena Kecamatan Ende Utara yang telah dilaksanakan peletakan batu pertama pembangunan galeri tersebut oleh Wakil Bupati Ende, Djafar Achmad tanggal 3 Maret lalu. Dan pembangunan prasarana air bersih di tiga titik yaitu di Kecamatan Detusoko, Lepembusu Kelisoke, dan Lio Timur.
Terhadap proposal yang belum mendapat jawaban dari para donatur pihaknya akan berupaya terus melakukan pendekatan dan berkoordinasi secara intens, agar bisa segera mendapat jawaban terkait proposal yang diajukan dalam tahun ini.
“Bapak Bupati, untuk proposal yang belum dapat jawaban, kami tidak tinggal diam, kami akan terus berupaya melakukan pendekatan dan koordinasi secara intens, agar proposal-proposal tersebut segera terjawab”janjinya.
Bupati Marsel Petu usai mendengar pemaparan kepala BKPMD Ani Labina memberikan apresiasi atas apa yang telah dilakukan Kepala Badan dan jajarannya terutama terkait terobosan tahun ini yang menyiapkan 100 proposal pada pihak ketiga untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang tidak bisa didanai oleh APBD 2. Kemitraan yang dibangun dengan pihak donatur atapun sponsor menjadi bukti nyata kerja keras yang telah dibangun BKPMD.
Walaupun besaran dana yang diberikan kepada BKPMD menurun tahun 2016 yaitu 900 juta bila dbandingkan tahun sebelumnya 1 Miliar lebih tetapi ia sangat yakin akan kemampuan Kepala BKPMD, Ani Labina mendapatkan dana melalui kemitraan dan jaringan yang dibangun selama ini dengan para investor maupun sponsor.(Humas Ende/Helen Mei (eln))