Menurut Sr. Ita, teknik yang digunakan pihaknya dalam melakukan penelitian ini adalah purposive sampling dengan melibatkan 133 orang responden. Responden ini menurutnya terambil dari unsure peserta (pemain) 43 orang, 11 orang official, 7 orang wasit, 36 orang penonton dan 36 orang masyarakat yang berdomisili di sekitar wilayah kampus. Variabel kepuasan katanya meliputi lima aspek yaitu tangiables/keberwujudan, aspek reliability, responsiveness, assurance dan empati.
Jelasnya, Aspek Tangiables/keberwujudan para respondden diminta untuk menilai tentang ketersediaan sarana dan prasarana pertandingan yang memadai seperti penerangan lapangan, papan skor, kamar kecil dan fasilitas parkir. Pada aspek reliability responden diminta pendapatnya tentang kehandalan panitia penyelenggara, wasit pertandingan, peraturan pertandingan dan disiplin waktu. Aspek responsiveness mengenai sikap tanggap panitia dalam memberikan pelayanan yang baik dan kemampuan untuk menyelesaikanpersoalan yang terjadi selama pelaksanaan turnamen. Aspek assurance mengenai jaminan dan kepastian panitia terhadap pelaksanaan turnamen. Sedangkan aspek empati responden dimintai pendapatnya terkait perhatian panitia pelaksana terhadap kepentingan masyarakat.
Penelitian ini menunjukkan hasil yang cukup signifikan, dimana rata-rata tingkat kepuasan masyarakat kategori sangat puas. Bahkan untuk aspek reliability (kehandalan) grand meannya 4,12. Sedangkan untuk aspek responsiveness grand meannya 4,12, assurance 4,27, tangiables 3,95 dan aspek empati grand meannya 3,95.
Rekomendasi dari penelitian ini yang meminta pihaknya perlu meningkatkan sarana prasarana membuat pihaknya berkeyakinan bahwa turnamen Ormawa ini masih sangat bermanfaat tidak saja bagi masyarakat Kabupaten Ende tetapi juga bagi masyarakat sekitarnya di wilayah Flores terutama bagi para pelajar dan mahasiswa.(Humas Ende/Helen Mey (eln))
