Headline

.

  • MOHON MAAF BLOG HUMAS ENDE SUDAH GANTI ALAMAT BLOG..SILAKAN KUNJUNGI BLOG HUMAS PROTOKOL YANG BARU DENGAN ALAMAT : (KLIK GAMBAR) https://humasprotokolende.blogspot.com

Selasa, 06 Juni 2017

KAIN ETNIK MODAL KEKUATAN MEMBANGUN ENDE

Keberagaman potensi khususnya kain Etnik Ende yang ada merupakan modal dan kekuatan untuk membangun Ende ke depan yang lebih baik. Dengan demikian, mendayahgunakan keanekaragaman merupakan sebuah keyakinan untuk menjadikan Ende lebih kuat, lebih maju dan mampu berkiprah secara positif. Hal ini dikatakan Bupati Ende, Ir. Marselinus Y.W Petu,  pada acara work shop dan gelaran etnik fashion yang diikuti oleh para pelajar di Kota Ende, Senin (29/5/2017) di Halaman Pondok Pesantren Walisongo, Ende.

Bupati Marsel menjelaskan keikutsertaan peserta dan workshop mendesain kain etnik menjadi busana tanpa dipotong atau digunting merupakan ilmu terapan yang sangat mahal dan berharga, hal ini semakin menambah dan membuka wawasan membersitkan kebanggaan bahwa kain tenun etnik Ende layak dan dapat bersaing dengan kain etnik lain apabila sudah diolah dan didesain oleh para desainer ternama.

“Dengan perbedaan dan keanekaragaman motif, ukuran dan warna, merupakan anugerah kehidupan. Kemajemukan bukan hal yang harus dipertentangkan, namun harus disatukan dalam sebuah ikatan/ kemasan untuk menjadi suatu yang lebih indah dan harmoni,”tegasnya
Sementara itu, Kepala Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata Kabupaten Ende, Drs Derson Duka mengatakan Para pelajar dan warga Kabupaten Ende harus bangga dengan kain tenun ikat yang ada di daerah tersebut karena keberadaannya memiliki ciri khas tersendiri juga menjadi daya tarik wisata.

Dikatakan Kabupaten Ende sebagai sebuah destinasi, memiliki keunggulan komparatif sumber daya wisata. Ada daya tarik wisata alam yang unggul dengan Danau Kelimutu sebagai ikonnya, daya tarik wisata budaya ( perkampungan adat, ritual dan tenun ikat, ukir, pahat, dan anyaman ), daya tarik wisata buatan ( berbagai peniggalan sejarah dan karya manusia ) yang tersebar secara merata dengan karakteristik beragam.

Ende juga memiliki potensi yang besar yaitu adanya kain tenun ikat Ende yang akhir – akhir ini semakin gencar dipromosikan dan diperkenalkan pada berbagai event yang berskala Nasional dan Internasional.

Derson mengatakan pihaknya memberikan apresiasi kepada pihak Kementerian Pariwisata yang sudah menghadirkan para ahli desain fashion etnick terkenal Mbak Dian Oerip dan rekan
– rekannya yang membagi ilmu dan pengetahuan serta pengelaman yang mereka miliki kepada kaum muda dan pelajar. Kesempatan tersebut sangat mahal dan tidak semua daerah memperolehnya.

Diharapkan setelah mengikuti kegiatan ini dapat membuka wawasan bahwa kain tenun ikat Ende yang sangat mahal dengan motif, warna dan ukuran berbeda tidak hanya dipakai sebagai sarung dan dibuat baju dengan model dan desain yang kaku tapi dapat berkreasi dan berinovasi untuk memperoleh nilai estetika yang lebih tinggi dan menciptakan daya saing yang semakin kompetitif. 

Disaksikan tampak para pelajar yang datang dari berbagai sekolah tampak berlenggak-lenggok membawakan kain tenun ikat hasil modivikasi. Usai fashion show tampak para pelajar berfoto bersama.(ria-humasende)