Headline

.

  • MOHON MAAF BLOG HUMAS ENDE SUDAH GANTI ALAMAT BLOG..SILAKAN KUNJUNGI BLOG HUMAS PROTOKOL YANG BARU DENGAN ALAMAT : (KLIK GAMBAR) https://humasprotokolende.blogspot.com

Selasa, 06 Juni 2017

MEWUJUDKAN NTT SEBAGAI PROVINSI TERNAK

Sebagai propinsi yang memiliki banyak lahan padang sabana diharapkan Nusa Tenggara Timur harus menjadi propinsi ternak dengan  mengedepankan kemitraan, pemberdayaan berbasis sumber daya dan kearifan lokal serta pembaharuan managemen usaha tani ternak. Hal ini disampaikan Gubernur NTT, Frans Lebu Raya dalam sambutannya yang dibacakan oleh Bupati Ende, Ir. Marselinus Y.W Petu pada saat membuka kegiatan kontes ternak sapi Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur Wilayah Flores Tahun 2017 yang dilaksanakan di Desa Embundoa, Kecamatan Ende Utara, Senin (29/05/2017).
Dikatakan bahwa kegiatan tersebut sebagai apresiasi dan tanggung jawab dalam perjalanan pembangunan peternakan di Nusa Tenggara Timur dari waktu ke waktu untuk memberikan kesempatan bagi peternak, para pelaku dan pemangku kepentingan menunjukkan keberhasilan usaha, dalam melaksanakan berbagai aktifitas pembangunan peternakan.
 
Selain itu, katanya bukan sesuatu hal yang baru karena beternak merupakan bagian dari budaya dan pola kehidupan masyarakat Nusa Tenggara Timur dan senyatanya ternak adalah ‘’ Harga diri ‘’ orang Nusa Tenggara Timur baik dipandang dari nilai budaya, kekerabatan sosial dan ekonomi rumah tangga. Dalam segala peristiwa kehidupan dengan tradisi budaya, keberadaan ternak tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat Nusa Tenggara Timur, dan
ternak melingkupi seluruh peristiwa kehidupan, dari sisi nilai ekonomi ternak bermakna sebagai tabungan keuangan keluarga atau sumber pendapatan.
 
Terkait dengan memajukan peternakan, Gubenur Lebu Raya mengatakan bahwa di daerah ini memerlukan sinergitas dan keterpaduan serta komitmen sesuai peran masing – masing baik sebagai peternak, pengusaha, akademiisi, dukungan teknologi peternakan sarana – prasarana dan ketersediaan pakan memadai sepanjang tahun.

Dikatakan bahwa bebagai upaya dan kerja para petani peternak telah memungkinkan daerah ini berkontribusi bagi penyediaan daging di tingkat Nasional. Kondisi ini harus kita wujudkan lebih nyata, untuk mampu mewujudkan kedaultan pangan atau swasembada daging sapi dan kerbau di tingkat Nasional.
 
“saya menyadari bahwa upaya untuk mewujudkan tekad ini bukanlah sesuatu pekerjaan yang mudah dan instan, namun kita memiliki kekuatan untuk mewujudkan mimpi yang lebih besar ini, karena kita mempunyai modal sosial dan budaya beternak dari generasi ke generasi denan kearifan lokal yang tidak dimiliki daerah lain, kita dianugerahkan alam dan iklim yang cocok
untuk beternak, dan kita memiliki semangat yang kuat dan didukung perhatian yang besar dari Presiden Republik Indonesia melalui nawa cita, untuk menuju kedaulatan pangan Nasional dengan memberikan prioritas untuk menjadikan Nusa Tenggara Timur sebagai daerah pendukung swasembada pangan asal ternak,”katanya

Gubernur Leburaya berharap melalui inovasi, kreatifitas dan semangat kemitraan maka dapat mengelola dan menyelesaikan berbagai persoalan dan kondisi serta merubah praktek cara beternak dari ektensifikasi menuju intensifikasi, manajemen usaha ternak yang profesional, teknik dan kompetitif. (ria-humasende)