Sebanyak 165 Siswa dari Sekolah Menengah Atas Katholik (SMAK) Frater Ndao diwisuda sebagai tanda kelulusan dari sekolah tersebut. Acara Wisuda tersebut diisi dengan misa bersama dilanjutkan dengan berbagai atraksi antara lain dance, paduan suara dan drama. Acara wisuda dilaksanakan di Halaman Frater Ndao, Jumat (5/5/2017).
Kepala sekolah SMAK Frater Ndao, Frater Wilhelmus Satel Sura,BHK dalam
sambutannya mengatakan bahwa acara pelepasa para siswa/I TA 2016/2017 melalui upacara wisuda dikarenakan sekolah tersebut secara res mi telah menggunakan system kredit semester (SKS) sebagaimana yang berlaku di universitas.
Dikatakan, SMAK Frateran Ndao telah menggunakan kurikulum K 13 dengan system SKS sehingga dengan demikian para siswa yang lulus dari sekolah SMAK Frateran Ndao dilepas dengan seremoni wisuda.
Terkait dengan pelaksanaan wisuda bagi para siswa, Frater Wilhelmus menjelaskan bahwa pihak sekolah telah melakukan sosialiasi kepada orangtua yang pada prinsipnya mendukung dengan langkah yang diambil oleh pihak sekolah.
Tambahnya, para siswa tamatan TA 2016/2017 sebanyak 165 orang adalah wisudawan perdana yang semuanya adalah peserta UN dengan prosentasi kelulusan mencapai 100 persen.
Diharapkan dengan pelaksanaan wisuda tersebut bisa memberikan motivasi lebih kepada para siswa lainnya agar belajar lebih giat sehingga dengan demikian bisa diwisuda sebagimana angkatan sebelumnya selain itu diharapkan para siswa yang baru diwisuda, agar bisa mencari kampus yang sesuai dengan bakat, serta kemampuan yang mereka miliki sehingga dengan demikian para siswa bisa mengembangkan ilmu demi masa depan yang lebih baik.
Sementara itu Bene Gaya, Kepala UPTD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT Wilayah 8, yang membawahi Ende dan Ngada serta Nagekeo mengatakan pihaknya memberikan apresiasi kepada SMAK Frateran Ndao yang telah menggelar acara wisuda perdana bagi para siswa/I angkatan 2016/2017.
“Sebagai sekolah yang memakai SKS maka pelaksanaan wisuda adalah hal yang wajar sebagimana di Perguruan Tinggi yang selama ini memang menggunakan SKS,” ujar Bene Gaya.
Namun demikian, lanjutnya hendaknya menjadi catatan bahwa perbedaan wisuda di tingkat sekolah menengah dengan Perguruan Tinggi, karena perguruan tinggi pelaksanaan wisuda adalah proses akhir jenjang pendidikan khususnya di S1. “Dengan demikian diharapkan kepada para siswa yang baru diwisuda pada tingkat SLTA, agar lebih rajin belajar serta melanjutkan sekolah ke PT sehingga dengan demikian benar-benar bisa mengikuti wisuda di Perguruan Tinggi tidak hanya pada jenjang pendidikan SLTA,”katanya.
Terlihat, pelaksanaan wisuda ditandai dengan pemindahan tali toga oleh Kepala Sekolah SMAK Frateran Ndao, Frater Wilhelmus Satel Sura BHK, dan pemihan tali toga dilakukan kepada 165 wisudawan secara bergantian. (ria-humas Ende)
Kepala sekolah SMAK Frater Ndao, Frater Wilhelmus Satel Sura,BHK dalam
sambutannya mengatakan bahwa acara pelepasa para siswa/I TA 2016/2017 melalui upacara wisuda dikarenakan sekolah tersebut secara res mi telah menggunakan system kredit semester (SKS) sebagaimana yang berlaku di universitas.
Dikatakan, SMAK Frateran Ndao telah menggunakan kurikulum K 13 dengan system SKS sehingga dengan demikian para siswa yang lulus dari sekolah SMAK Frateran Ndao dilepas dengan seremoni wisuda.
Terkait dengan pelaksanaan wisuda bagi para siswa, Frater Wilhelmus menjelaskan bahwa pihak sekolah telah melakukan sosialiasi kepada orangtua yang pada prinsipnya mendukung dengan langkah yang diambil oleh pihak sekolah.
Tambahnya, para siswa tamatan TA 2016/2017 sebanyak 165 orang adalah wisudawan perdana yang semuanya adalah peserta UN dengan prosentasi kelulusan mencapai 100 persen.
Diharapkan dengan pelaksanaan wisuda tersebut bisa memberikan motivasi lebih kepada para siswa lainnya agar belajar lebih giat sehingga dengan demikian bisa diwisuda sebagimana angkatan sebelumnya selain itu diharapkan para siswa yang baru diwisuda, agar bisa mencari kampus yang sesuai dengan bakat, serta kemampuan yang mereka miliki sehingga dengan demikian para siswa bisa mengembangkan ilmu demi masa depan yang lebih baik.
Sementara itu Bene Gaya, Kepala UPTD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT Wilayah 8, yang membawahi Ende dan Ngada serta Nagekeo mengatakan pihaknya memberikan apresiasi kepada SMAK Frateran Ndao yang telah menggelar acara wisuda perdana bagi para siswa/I angkatan 2016/2017.
“Sebagai sekolah yang memakai SKS maka pelaksanaan wisuda adalah hal yang wajar sebagimana di Perguruan Tinggi yang selama ini memang menggunakan SKS,” ujar Bene Gaya.
Namun demikian, lanjutnya hendaknya menjadi catatan bahwa perbedaan wisuda di tingkat sekolah menengah dengan Perguruan Tinggi, karena perguruan tinggi pelaksanaan wisuda adalah proses akhir jenjang pendidikan khususnya di S1. “Dengan demikian diharapkan kepada para siswa yang baru diwisuda pada tingkat SLTA, agar lebih rajin belajar serta melanjutkan sekolah ke PT sehingga dengan demikian benar-benar bisa mengikuti wisuda di Perguruan Tinggi tidak hanya pada jenjang pendidikan SLTA,”katanya.
Terlihat, pelaksanaan wisuda ditandai dengan pemindahan tali toga oleh Kepala Sekolah SMAK Frateran Ndao, Frater Wilhelmus Satel Sura BHK, dan pemihan tali toga dilakukan kepada 165 wisudawan secara bergantian. (ria-humas Ende)