Headline

.

  • MOHON MAAF BLOG HUMAS ENDE SUDAH GANTI ALAMAT BLOG..SILAKAN KUNJUNGI BLOG HUMAS PROTOKOL YANG BARU DENGAN ALAMAT : (KLIK GAMBAR) https://humasprotokolende.blogspot.com

Selasa, 26 Januari 2016

MENUJU ENDE KOTA PERDAGANGAN

Guna mewujudkan Kabupaten Ende sebagai kota perdagangan maka berbagai upaya akan dilakukan pemerintah yaitu dengan mengoptimalkan aktivitas Pelayanan dua Pelabuhan laut yang ada di wilayah ini yaitu Pelabuhan Ippi dan Pelabuhan Bung Karno untuk keperluan angkutan penumpang maupun untuk memperlancar aktivitas bongkar muat barang. 

Wakil Bupati Ende, Djafar Achmad mengatakan ini menjawab pertanyaan Presenter RRI Pratama Ende, Natalia Desianty  yang menanyakan mengenai upaya yang akan dilakukan Pemkab Ende mewujudkan Ende sebagai kota perdagangan pada acara dialog Mari Membangun Ende yang mengangkat Thema Ende Tinggal Landas menuju Ende sebagai kota perdagangan di tahun 2019, di ruang siar Pro I RRI jln. Durian, Selasa (19/1).

Langkah pemerintah mengoptimalkan dua pelabuhan yang ada menurut Wabup Djafar, mengingat sampai saat ini keberadaan dua pelabuhan ini belum memberikan kontribusi berarti dalam pengembangan perekonomian di wilayah ini. Ketika pemerintah merencanakan Ende menjadi kota perdagangan maka mau tidak mau langkah percepatan pengembangan kedua pelabuhan ini menjadi prioritas utama. Hal ini menurutnya lagi, dimaksudkan agar aktivitas di dua pelabuhan ini menjadi daya dorong bagi pengembangan perekonimian di wilayah menunjukan hasil yang makin nyata, sehingga mampu mendorong perecepatan pengembangan dari sektor-sektor  pendukung lainnya.

Menjawab pertanyaan presenter terkait latar belakang rencana Pemkab Ende menjadikan Ende sebagai kota perdagangan, Wabup Djafar menjelaskan, hal mendasar yang menjadi pertimbangan Pemkab merencanakan Ende sebagai kota perdagangan adalah selain letak geografis Ende yang sangat strategis, juga karena Ende memiliki berbagai potensi sumber daya alam maupun pariwisata.

Jelasnya, jika dilihat dari letak geografis,  Kabupaten Ende terletak di tengah-tengah Pulau Flores yang merupakan salah satu dari tiga pulau besar di NTT dan diapit lima kabupaten di bagian barat, yaitu Nagekeo, Ngada, Manggarai, Manggarai Timur, dan Manggarai Barat. Dan tiga Kabupaten di bagian Timur yaitu Sikka dan Fllores Timur dan Lembata. Selain itu Kabupaten Ende merupakan jalur utama pelayaran, karena mempunyai akses langsung pelayaran laut menuju Kupang sebagai ibu kota propinsi di alur pelayaran Laut Sawu dan berada pada lintasan tujuan wisata utama Bali-Lombok-Flores.

Potensi yang dimiliki wilayah ini menurutnya, selain dua pelabuhan IppI dan Ende, juga Ende memiliki Bandar H. Hasan Aroeboesman yang melayani rute penerbangan dari ke- Kupang, Waingapu, Labuan Bajo, Denpasar, Surabaya dan Jakarta serta beberapa kota lainnya di Indonesia.

Tambahnya, guna mendukung aktivitas perdagangan baik siang maupun di malam hari Kabupaten Ende memiliki tiga buah pasar dalam wilayah kota yaitu Pasar Potulando, Pasar Wolowona dan Pasar Mbongawani juga pasar-pasar yang tersebar di beberapa kecamatan.
Jelasnya lagi, selain mengoptimalkan berbagai potensi yang dimiliki, Pemkab juga  akan berupaya meningkatkan kualitas  sarana layanan publik seperti peningkatan kualitas jalan dan layanan perbankan.       

“Kami akan terus berusaha bagaimana mengoptimalkan semua potensi yang ada, agar rencana mewujudkan Ende sebagai kota perdagangan bisa tercapai. Dan ini bukan hal yang mustahil, karena kita memiliki berbagai potensi yang sangat menjanjikan, kalau kita mau berkerja sama baik pemerintah maupun masyarakat maka impian kita menjadikan Ende sebagai kota perdagangan dapat tercapai”ujarnya.(Humas Ende/Helen Mei (eln))