Headline

.

  • MOHON MAAF BLOG HUMAS ENDE SUDAH GANTI ALAMAT BLOG..SILAKAN KUNJUNGI BLOG HUMAS PROTOKOL YANG BARU DENGAN ALAMAT : (KLIK GAMBAR) https://humasprotokolende.blogspot.com

Jumat, 08 Januari 2016

ENDE HARUS JADI KOTA PERDAGANGAN

“Saya selalu mengimpikan Kota Ende suatu saat akan menjadi kota perdagangan. Menjadi kota perdagangan artinya dalam mekanisme arus transportasi bongkar muat barang ada barang yang masuk harus ada barang yang keluar”ujar Wakil Bupati Ende Djafar Achmad pada acara ramah tamah dengan petugas PPL, kepala BPP dan Sisislia Sona Ketua Kelompok Dasa Wisma Flamboyan Likanaka peraih Penghargaan Adikarya Pangan Nusantara di aula Rumah Jabatan Bupati, Jln. Eltari (Senin, 4/1).

Guna mewujudkan impian dan harapannya agar Ende bisa menjadi kota perdagangan Wabup Djafar  meminta  semua komponen masyarakat Kabupaten Ende khususnya para  petani dan dinas-dinas terkait untuk bisa  bekerja keras dan bekerjasama mengembangkan berbagai komoditi unggulan di wilayah ini dengan memperhatikan mutu untuk kemudian dijual ke pasar-pasar di luar wilayah Kabupaten Ende.

Wabup Djafar mengakui sesuai pengamatannya sampai saat ini dalam pelaksanaan bongkar muat barang, pertukaran antara barang yang masuk dan barang yang keluar dari daerah ini belum kelihatan. Kebanyakan kapal barang yang melakukan pembongkaran barang di Ende, kembalinya jarang membawa barang-barang atau hasil bumi dari Ende. 

Kondisi ini apabila dibiarkan kata Wabup,  maka bukan tidak mungkin menjadi pertimbangan pengusaha (pemilik) kapal untuk memutuskan kapalnya berlayar atau tidak  ke wilayah ini. Karena bagimanapun para pengusaha kapal tidak mau merugi. Untuk itu harus ada timbal balik antara barang yang masuk dan keluar dari wilayah ini.

Menurut Wabup Djafar, guna menarik minat para pengusaha kapal agar mau menjadikan Ende sebagai tempat persinggahan kapalnya maka masyarakat Ende harus bisa memberikan pelayanan yang terbaik dengan meyiapkan hasil -hasil komoditi produksi petani Ende untuk kemudian dijual atau dipasarkan di luar Ende. Pemetaannya, Komoditi yang menjadi unggulan dan tulang punggung perdagangan Kabupaten Ende antara lain Kakao, Kopi, Kemiri dan Jambu Mete.  Komoditi Kakao dan Jambu Mete ini tuturnya lagi, sudah masuk pasar Internasional. Hal ini tentunya karena mutu dari dua jenis komoditi ini sudah sangat baik sehingga bisa masuk ke pasar Internasional.

Tambahnya, saat ini ia telah bertemu dan menawarkan kerjasama dengan pihak Lippo Group untuk melalukan investasi pertanian di wilayah ini, dengan memanfaatkan lahan-lahan tidur di wilayah ini lebih-lebih di wilayah utara yang selama ini belum dimanfaatkan.

“ Menurut rencana tanggal 14 Januari ini pihak Lippo Group akan datang dan memantau lokasi lahan tidur yang akan dimanfaatkan bagi investasi pertanian tentunya dengan melibatkan masyarakat di wilayah bersangkutan. Ini adalah peluang yang harus dimanfaatkan pemerintah dan masyarakat kita agar investasi ini bisa dilaksanakan di wilayah in”imbuhnya.(Humas Ende, Helen Mei (eln))