Headline

.

  • MOHON MAAF BLOG HUMAS ENDE SUDAH GANTI ALAMAT BLOG..SILAKAN KUNJUNGI BLOG HUMAS PROTOKOL YANG BARU DENGAN ALAMAT : (KLIK GAMBAR) https://humasprotokolende.blogspot.com

Jumat, 08 Januari 2016

KAKAO LESTARI TARGET 7 RB PETANI

Kakao Lestari sebagai salah satu project (program) dari Swiss Contact dikembangkan di Indonesia tahun 2016 s/d 2018 menargetkan 7 rb petani di Kabupaten Ende, Sikka, Flores Timur, dan Sumba Barat Daya penerima manfaat program ini. Sedangkan target untuk Indonesia secara keseluruhan sebanyak 58 rb petani yang tersebar di wilayah Propinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat dan NTT.

Perwakilan Swiss Contact, Haerul Nangngareng  mengatakan ini  saat dikonfirmasi di sela-sela kegiatan  pelatihan cocoa trace & aplikasi tablet bagi petani kader, koperasi tani, LSM & staf Veco Indonesia di aula wisma Firdaus Nanganesa  (Rabu, 6/1).
Menurut Haerul , Tujuan dari program Kakao Lestari ini untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan menurunkan emisi gas rumah kaca pada sektor kakao melalui peningkatan produktivitas dan kualitas kakao, meningkatkan ramah lingkungan, perbaikan penerapan nutrisi keluarga petani, penerapan praktek pewarnaan serta dukungan terhadap pengembangan forum-forum kakao.

Guna mendukung program ini kata Haerul, maka Sejak tahun 2012, pihak Swiss Contact telah berkonsosium dengan VECO dan mendapatkan dukungan dari MCA untuk mengimlempetasikan program kakao lestari.

Pada kesempatan itu juga ia gunakan untuk memperkenalkan keberadaan dan eksistensi serta program/kegiatan dari Swiss Contact di Indonesia. Menurutnya Swiss Contact ini didirikan oleh para akademisi dengan kaum teknisi. Kegiatan-kegiatannya lebih kepada bagaimana membangun aplikasi  dasar-dasar ilmu pengetahuan.

Dalam melaksanakan program-programnya, Swiss Contact selalu mengedepankan prinsip dasar   seperti bagaimana menghormati orang lain, menghormati budaya dan selalu beranggapan  setiap kelompok atau individu mempunyai kemampuan bawaan sendiri untuk keluar dari permasalahnnya dan keluar dari kemiskinan.

Tambahnya, project pertama Swiss Contact di NTT yaitu melalui program Economi Development. Program pertama di NTT ini difokuskan bagi pengembangan kakao di wilayah ini.

Melalu pelatihan ini  ia berharap dengan aplikasi yang diperoleh maka  para petani selain dapat melakukan pendataan mengenai semua hal yang berkaitan dengan pengembangan kualitas dan mutu Kakao  juga untuk pendataan petani kakao dengan target mencapai 7 rb  petani  kakako di NTT.

“melalui  pelatihan ini saya berharap, para petani dapat menggunakan aplikasi yang ada, dimana selain untuk pendataan hal-hal yang berkaitan dengan peningkatkatn mutu dan produksi kakao, juga untuk mendata petani kakao dengan target yang sudah ditetapkan yaitu 7 rb petani Kakao”ujarnya.(Humas Ende, Helen Mei (eln))