Guna mencegah meningkatnya penderita kanker serviks (leher rahim) di Kabupaten Ende, maka pemerintah Kabupaten Ende melakukan kerjasama dengan Famale Cancer Programme (FCP) Fakultas kedokteran Universitas Indonesia dan Famale Cancer Foundation (FCF) Leiden University Medical Center melalui Program Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Penatalaksanaannya bagi masyarakat di Kabupaten Ende.
Wujud kerjasama ini dibuktikan dengan adanya kunjungan Prof. Alexander A.W. Peters, MD, Phd, FCF Leiden University Medical Center, didampingi FCP FK.UI, dr. Laila Nurana dan rombongan ke Kabupaten Ende untuk bertemu dengan Bupati dan Wakil Bupati beserta jajaran terkait. Pertemuan ini berlangsung di ruang kerja Bupati Jln. Eltari Kamis (21/1).
Bupati Ende, Marselinus Y. W. Petu dihadapan FCF Leiden University, Prof. Alexander A.W. Peters, FCP.FK. UI, dr. Laila Nurana dan rombongan pada kesempatan itu menjelaskan dan menggambarkan tentang keadaan geografis dan jumlah penduduk serta visi misi kabupaten khususnya yang terkait dengan penanganan masalah kesehatan.
Menurut Bupati Marsel, salah satu program/kegiatan yang dilakukan untuk mendukung misi ke-dua yaitu meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan yang merata dan terjangkau bagi seluruh masyarakat serta mendukung Rencana Strategi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2015-2019, pemerintah Kabupaten Ende telah melaksanakan program Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM) yang salah satunya adalah kegiatan deteksi dini kanker serviks dan payudara.
Ia menambahkan, Pemkab Ende melalui Dinas Kesehatan selama ini telah melakukan kerjasama dengan BPJS Cabang Ende, Tim Penggerak PKK, Bagian Pemberdayaan Perempuan Setda Ende dan Ikatan Bidan Indonesia Cabang Ende telah melakukan kegiatan Deteksi Dini Kanker Serviks dengan menggunakan Metode Inspeksi Visual Menggunakan Asam Acetat (IVA) dan payudara pada 265 perempuan. Hasil deteksi dini ini ditemukan 5 perempuan terdiagnosa IVA positif dan langsung dicriotherapy, 3 perempuan prakanker serviks yang dirujuk dan 2 diantaranya meninggal dunia.
Jelasnya, banyak persoalan yang ditemukan pada pelaksanaan kegiatan deteksi dini Kanker Serviks dan payudara dengan mengggunakan metode IVA. Dari sisi pemeriksaan, seperti keengganan perempuan diperiksa karena malu, kerepotan, kurangnya pengetahuan tentang pentingnya pemeriksaan. Sementara dari sisi pemberi pelayanan masih kurangnya jumlah tenaga kesehatan yang terlatih, dan dari sisi pemberi pelayanan masih kurangnya jumlah tenaga yang terlatih untuk melaksanakan deteksi dini kanker serviks dan payudara sampai tingkat desa dan kelurahan., Persoalan lainnya yang ditemukan dalam melakukan deteksi dini Kanker Serviks dan payudara jelasnya lagi fasilitas kesehatan yang kurang memadai dan mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut.
Harapnya kehadiran Prof. Alexander A. W. Peters, MD, PhD dan rombongan ini dapat mendukung dan mensupport Pemkab Ende dalam upaya peningkatan cakupan perempuan yang dideteksi kanker serviks dan payudara dan selanjutnya akan dapat menurunkan jumlah kematian perempuan akibat kanker serviks dan payudara di KAbupaten Ende.
“saya berharap dengan kehadiran Prof. Alexander di wilayah kami tentunya dapat mendukung dan mensupport program ini, sehingga kaum perempuan di Ende bisa hidup sehat dan terhindar dari kanker serviks dan payudara”ujarnya. (Humas Ende/Helen Mei (eln))