Event lomba naro antar kampung adat yang diselenggarakan pemerintah dan masyarakat Kelurahan Onekore Kecamatan Ende Tengah dimaksudkan untuk menjaga kelestarian budaya adat yang ada di wilayah ini. Kegiatan Lomba Naro saat ini masuk dalam agenda Sepekan Pesta Danau Kelimutu sesuai arahan Bupati Marsel Petu dan telah disepakati dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten Ende. Lurah Onekore Yohanes Berchmans K. Hami menyampaikan ini dalam sambutannya pada kegiatan Pembukaan Lomba Naro antar Kampung Adat di Halaman Kantor Kelurahan Onekore (Minggu,09/8/2015).Menurut Lurah Yomans Hami, pelaksanaan lomba naro ini sejalan dengan program 3 batu tungku yang merupakan program Pemerintah Kabupaten Ende, dibawah kepemimpinan Bupati Marselinus Y. W. Petu dan Wakil Bupati Djafar Achmad dengan visi mewujudkan karateristik Kabupaten Ende dengan membangun dari desa dan kelurahan menuju masyarakat yang mandiri, sejahtera dan berkeadilan.
Kegiatan lomba naro kata Yomans, juga menjawab misi ke-tiga Bupati dan Wakil Bupati yaitu percepatan pembangunan perekonomian dan pariwisata yang kompetitif dan berkelanjutan dengan tujuan mengembangkan pariwisata dan pelestarian budaya lokal sesuai dengan potensi yang dimiliki.
Yomans juga menginformasikan bahwa, guna menyebarluaskan informasi tentang kegiatan Naro ini pihaknya telah mengirimkan brosur-brosur /iklan kepada hotel, home stay, restoran, rumah makan serta toko yang menjual asesoris dan kerajinan tradisional Ende-Lio. Upaya ini menurutnya lagi dengan maksud lomba ini lebih dikenal masyarakat luas termasuk para wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Ia menuturkan, kegiatan lomba naro ini berdampak langsung bagi masyarakat khususnya masyarakat di kelurahannya terutama generasi muda. Hal ini terlihat jelas bagaimana kaum muda yang tergabung dalam wadah karang taruna maupun ormas pemuda seperti Beringin Onekore, Sa’ate mulai melestarikan Naro sebagai budaya yang diwariskan embu kajo (leluhur).
Guna membuktikan keterlibatan kaum muda dalam upaya melestarikan tarian naro ini, sebelum pelaksanaan lomba naro kaum muda yang tergabung dalam karang taruna Onekore melakukan eksebisi tarian naro dihadapan Bupati, Wakil Bupati, Ketua DPRD dan undangan lainnya.
“Memang kami akui lomba Naro yang pelaksanaan kali ini merupakan yang ke-empat berdampak pada masyarakat kami khususnya para orang muda, saya melihat anak muda saat ini , baik itu yang tergabung di karang taruna maupun ormas-ormas yang ada sudah mulai mencintai dan mengembangkan Naro ini, dan sebagai buktinya mereka menampilkan tarian naro ini sebelum pelaksanaan lomba berlangsung”ujarnya.
Terkait permintaan Bupati Marsel Petu, kedepannya untuk juga melibatkan generasi muda dalam lomba naro ini, Lurah Onekore Yomans Hami yang dihubungi di ruang kerjanya Rabu 12/8 mengatakan, pada prinsipnya pihaknya mengapresiasi dan mendukung permintaan Bupati tersebut. Dan untuk ini pihaknya kata Yomans akan berkoordinasi dengan semua pihak yang terlibat dalam lomba naro ini untuk kedepannya juga melibatkan peserta dari kalangan muda. Karena bagimanapun kegiatan ini menurutnya lagi membutuhkan biaya yang besar.
“Jadi prinsipnya saya sangat mengapresiasi permintaan Bupati untuk juga melibatkan kaum muda dalam lomba naro kedepannya, dan untuk ini saya akan kembali berkoordinasi dengan semua pihak yang terlibat dengan kegiatan lomba naro ini, karena ini pastinya membutuhkan biaya yang besar, tetapi pada prinsipnya saya setuju dan mendukung permintaan Bupati tersebut”ujarnya. (Humas Ende/Helen Mey (eln))