Headline

.

  • MOHON MAAF BLOG HUMAS ENDE SUDAH GANTI ALAMAT BLOG..SILAKAN KUNJUNGI BLOG HUMAS PROTOKOL YANG BARU DENGAN ALAMAT : (KLIK GAMBAR) https://humasprotokolende.blogspot.com

Selasa, 18 Agustus 2015

BUSANA TRADISIONAL SEBAGAI SEBUAH IDENTITAS


Busana  tradisional sebagai sebuah identitas dari suatu komunitas budaya yang pernah ada dan tetap eksis dalam kehidupan. Keberadaanya menandai awal dari sebuah peradaban dan dimulainya kehidupan komunal yang lebih martabat. Bentuknya yang khas dengan wujud dan makna bernuansa simbolik merupakan totalitas dari pesan moral dan kearifan tradisi yang ingin diwariskan.



Bupati Ende Ir. Marselinus Y.W.Petu, mengatakan ini dihadapan peserta Parade Budaya Nusantara dalam sambutannya pada Acara Pelepasan Parade Budaya Nusantara di Halaman Kantor Bupati Ende Jl. Eltari (Senin, 10/08/2015).


Menurut Bupati, busana tradisional sejatinya merupakan totalitas dari potret kehidupan dan identitas suatu komunitas budaya yang dalam realitas kehidupan sehari-hari sering terpinggirkan, diabaikan dan tidak digemari dibandingkan dengan busana modern yang kerap digunakan dalam berbagai urusan yang terkait dengan sikap dan pandangan masyarakat ultra modern yang serba instan dan praktis.


Sifatnya yang kaku (baku/tidak berubah) demikian Marsel, menyebabkan mudah tergusur oleh kehadiran busana modern yang lebih modis, syarat dengan kreativitas, harmoni dengan dinamika trend yang terjadi.


Lebih lanjut Ia mengatakan, keberadaan para peserta busana nusantara ini sebenarnya menunjukan adanya suatu keanekaragaman tradisi dari berbagai macam komunitas yang telah ada, yang sudah hidup dan berkembang secara harmonis, bersinergi secara positif, menata kehidupan bersama dan mengembangkan toleransi yang tak bersekat. 


Ia menambahkan, penyelenggaraan parade busana Nusantara tahun 2015 ini adalah salah satu cara pengimplementasian visi Kabupaten Ende “ Mewujudkan Karakteristik Kabupaten Ende Dengan Membangun dari Desa dan Kelurahan”, dimana kegiatan ini mencerminkan adanya keanekaragaman, adanya solidaritas yang dibangun dan adanya toleransi yang dikembangkan. (Humas/Ende/Inggrita Dewi).