Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT menggelar kegiatan Gerakan Cinta Film Indonesia yang berlangsung di Wisma Emaus, Ende, Rabu (12/8/2015). Hadir dalam kegiatan itu, Aparatur Sipil Negara,Budayawan,Generasi Muda dan Pelaku Seni Perfilman yang tersebar di Kabupaten sedaratan Flores dan Lembata.
Ia menambahkan gerakan atau kampanye ini didukung penuh oleh Kemenparekraf, serta diikuti antara para pemangku kepentingan seperti masyarakat, akademisi, Pemerintah dan pelaku film, sehingga masyarakat Indonesia dapat mengenal, bangga, mencintai dan menonton karya-karya film indonesia serta meningkatkan citra indonesia sebagai bangsa yang kreatif.
Terkait mengembangkan industri pariwisata beserta industri kreatifnya, Gubernur Lebu Raya mengatakan merupakan suatu keharusan di masa sekarang karena pengembangan industri ini sangat menjanjikan mengingat begitu karyanya Nusa Tenggara Timur dengan ragam pesona, mulai dari alam, sejarah, hingga budaya. Semua daya pesona itu tentu tidak dapat begitu saja memberi nilai tambah bila kemudian tidak diiringi dengan usaha menggugah minat pasar pariwisata untuk mengunjungi dan menikmati berbagai objek wisata serta hasil indusri kreatif yang ada.
Berbagai kegiatan didesain, kata Lebu Raya sebagai bagian dari strategi pembangunan utama pada pengembangan kreatifitas masyarakat untuk lebih inovatif serta memanfaatkan potensi yang ada guna meningkatkan kesejahteraan hidup bagi para pelaku seni yang ada di Nusa Tenggara Timur.
Gubernur Lebu raya menjelaskan tujuan dari kegiatan ini adalah mengajak masyarakat untuk mengapresiasi film indonesia dan memasyarakatkan hasil karya anak bangsa selain itu juga menggali animo masyarakat terhadap film Indonesia.
Dengan demikian, kata Lebu Raya diharapkan para produser film di Indonesia dapat mengakomodasi inspirasi masyarakat dan membuat film yang sesuai dengan permintaan pasar serta mengajak generasi muda, pelaku usaha perfiliman agar senantiasa lebih mencintai film Indonesia, menumbuhkembangkan kesadaran, kepedulian masyarakat agar tidak hanya menyukai film-film luar negeri saja.
Diharapkan dengan gerakan awal ini, masyarakat akan tergugah untuk ikut mendukung film Indonesia. Tidak hanya menjadi penikmat dan pengkritik, tapi juga berperan aktif dalam memajukannya.
“Saya menaruh harapan yang tinggi kepada sineas-sineas muda agar kelak nanti tidak hanya sebatas menonton tapi harus mampu memproduksi film dengan mengangkat kondisi daerah dan kearifan lokal serta mampu mempromosikan Nusa Tenggara Timur yang kaya akan pesona wisata dan seni budaya,”kata Lebu Raya.
Ia berharap kepada segenap pihak, baik pemerintah maupun insan perfiliman Indonesia secara terus-menerus berefleksi bagaimana dapat mengembangkan perfiliman Indonesia ke depan, sementara itu kepada generasi muda, agar lebih mencintai produksi film dalam negeri. Dengan demikian film bukan hanya sebagai media yang menghibur tetapi juga mengedukasi dan mencerdaskan masyarakat.
Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya, Provinsi NTT, Dra.Yuliana Rambu Rauna mengatakan tujuan pelaksanaan kegiatan gerakan cinta film Indonesia sedaratan Flores dan Lembata di Ende tgl 12-13 Agustus 2015 adalah untuk mengapresiasi Film Indonesia dan mendorong semangat masyarakat untuk mengenal,bangga,mencintai dan menonton karya-karya Film Indonesia serta meningkatkan citra Indonesia sebagai bangsa yang kreatif. (ria/humas)