Headline

.

  • MOHON MAAF BLOG HUMAS ENDE SUDAH GANTI ALAMAT BLOG..SILAKAN KUNJUNGI BLOG HUMAS PROTOKOL YANG BARU DENGAN ALAMAT : (KLIK GAMBAR) https://humasprotokolende.blogspot.com

Rabu, 15 Juli 2015

PROFESIOANALITAS JADI SEBUAH TUNTUTAN

“Kita butuh belajar menjadi orang-orang yang profesional. Suka tidak suka, mau tidak mau, profesionalitas sekarang menjadi sebuah tuntutan jaman” Ujar Uskup Agung Ende, Mgr. Vinsensius Potokota menyampaikan ini pada acara wisuda 158 Sarjana Agama  pada Sekolah Tingi Pastoral  (STIPAR) Atmareksa Ende, di aula STIPAR Jln. Gatot Soebroto ( Jumat, 10/7/15).

Menurut Uskup Sensi, berbicara tentang profesionalitas juga menyentuh tuntutan mutu kualitas yaitu . bagaimana membangun dan mamastikan profesionalitas  itu hadir,  mewarnai dan membekali semua pihak yang terkait dalam ambil bagian pada karya besar memulihkan martabat manusia.

Semua perilaku hidup individu di dunia dengan segala kinerja demikian Uskup Sensi, mengabdi pada pemulihan martabat manusia, sehingga ia kembali menjadi mahkota ciptaan yang mulia. Menurutnya lagi, apabila setiap individu dianggap layak oleh Tuhan ambil bagian dalam memastikan pemulihan kembali martabat manusia maka harus menggunakan ilmu manajemen moderen.

Ia menuturkan, Semua apa yang dialami individu dalam kehidupan ini merupakan suatu penugasan, jadi Tuhan sendiri ambil bagian melalui karya agung-Nya untuk memastikan bahwa  martabat manusia ditingkatkan , dipoles dan diperbaharui. 

Uskup menambahkan, agar semua pihak terkait dengan tugas dan tangung jawab   lembaga ini menjadi sebuah kebat gerbang anggur iman maka dibutuhkan orang-orang yang bermutu dan  berkualitas.  Dan Tuhan membutuhkan profesionalitas yang bermutu. 
Berbicara tentang bermutu tambah Uskup Sensi,  ada upaya yang nyata guna  memastikan bahwa  mutu itu dapat dikembangkan supaya semua orang menjadi profesional.

Uskup Sensi menginformasikan bahwa berdasarkan data,  NTT akan mengucurkan angaran sekitar 110 miliar uang rakyat, uang negara  yang dijatahkan bagi sekitar 2805 guru  di NTT dari  5209 guru yang ada. Kata Uskup, ini mau membuktikan bahwa negara sungguh mau hadir dalam urusan memastikan di  NTT ada guru-guru yang bermutu.  “Hitung-hitungan satu guru dalam sebulan akan dibantu atau digaji dan  dibalas jasa 9 s/d 11 juta berbulan dan setahun akan mendapatkan 78 Juta Rupiah”ujar Uskup Sensi.

Uskup Menambahkan dalam hal ini bukan  angka-angka yang menjadi perhatian, tetapi kondisi ini mau menyatakan bahwa negara melalui pemerintah yang dipercayakan oleh rakyat memberi perhatian supaya mutu itu sungguh-sungguh dapat seimbang. Program sertifikasi dengan dana negara yang dipercayakan untuk dikelola pihak-pihak terkait tambah Uskup, dimaksudkan untuk  memastikan guru-guru yang mendidik anak didik adalah guru-guru yang bermutu. (Humas Ende/Helen Mei (eln))