“Nilai-nilai Pancasila merupakan etika
moral pemersatu bangsa dan sumber inspirasi dalam menyelesaikan dinamika pembangunan
bangsa. Pada refleksi Pancasila 1 juni 2015 saya ingin menggarisbawahi apa yang
pernah diungkapkan Bung Karno yakni perlunya melakukan reaktualisasi dan
restorasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
terutama dalam rangka menghadapi berbagai tantangan bangsa masa kini dan depan.
”
Menurut Arief Yahya, tantangan
kebangsaan yang dihadapi Bangsa
Indonesia saat ini semakin kompleks baik dalam skala nasional, regional maupun global.
Meyikapi ini kata Arief, memerlukan solusi yang tepat terencana dan terarah dengan
menjadikan nilai-nilai pancasila sebagai pemandu arah menuju hari esok
Indonesia yang lebih baik.
Ia menuturkan, bila melihat dari
catatan sejarah, Ende memiliki peran yang sangat penting dalam sejarah
perjalanan pancasila. Hal ini mengingat pada masa pengasingan di Ende
sebagai tahanan politik Bung Karno
menemukan gagasannya tentang dasar dan
tujuan negara yang dapat berfungsi sebagai pemersatu bangsa Indonesia yang
majemuk.
Meskipin diasingkan dari aktifitas
politik katanya lagi, Bung Karno tetap
berusaha memikirkan alat pemersatu bangsa yang kelak dapat digunakan sebagai
ideologi bangsa setelah kemerdekaan.
Ia menambahkan, sebagai bangsa yang
telah merdeka, perlunya seluruh komponen masyarakat meneruskan perjuangan yang
telah dilakukan Bung Karno. Aktualisasi nilai-nilai Pancasila harus menjadi
gerakan yang mempersatukan bangsa Indonesia yang majemuk dengan berbagai suku
dan adat istiadat serta agama. “Meskipun kita berbeda suku dan adat istiadat
kita bisa menjadi bangsa besar yang maju di masa yang akan datang”ujarnya.
Ia berharap melalui peringatan Hari Lahir
Pancasila yang mengusung thema ‘ Pancasila
Rumah Kita Dari Ende Untuk Indonsia’ kiranya dapat menggelorakan aktulisasi
nilai-nilai pancasila sebagai arah dan pedoman dalam berbangsa dan bernegara. (Humas Ende,Helen Mei (eln) )