Headline

.

  • MOHON MAAF BLOG HUMAS ENDE SUDAH GANTI ALAMAT BLOG..SILAKAN KUNJUNGI BLOG HUMAS PROTOKOL YANG BARU DENGAN ALAMAT : (KLIK GAMBAR) https://humasprotokolende.blogspot.com

Kamis, 12 April 2018

PEMAHAMAN POLITIK MASYARAKAT MASIH RENDAH

Ditengah situasi politik di wilayah kita yang menghangat menjelang pelaksanaan Pilkada serentak 27 Juni nanti, maka semua perhatian masyarakat tercurah sepenuhnya kepada perhelatan pesta demokrasi 5 (lima) tahun sekali tersebut. Tidak jarang diskusi-diskusi lepas dikalangan masyarakat bahkan para pelaku politik sering memicu terjadinya konflik. Kondisi ini tidaklah mengherankan karena memang harus diakui bersama bahwa pemahaman masyarakat tentang politik masih rendah.
Pejabat sementara (PjS) Bupati Ende Drs. Obaldus Toda mengatakan ini dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kornelis Wara S. Sos saat membuka kegiatan Forum Diskusi Politik Tingkat kabupaten Ende di Kecamatan Wewaria Rabu( 2/4).

Menurut PjS Bupati Obaldus Toda, kegiatan diskusi politik ini menjadi moment yang tepat dan strategis bagi semua komponen masyarakat khususnya yang terlibat langsung di dunia politik untuk mendapatkan pembekalan tentang etika berpolitik.

Os Toda menjelaskan, Pemahaman yang benar dan tepat mengenai politik  oleh masyarakat maka politik tidak lagi dipandang sebagai sesuatu yang menakutkan dan mengkhawatirkan karena seringkali dianggap sebagai media terjadinya konflik. Namun dengan pemahaman yang tepat mengenai politik maka politik akan menjadi hal yang menyenangkan untuk diikuti.

Sudah sepantasnya saat ini semua komponen masyarakat di wilayah ini mulai membangun kesadaran berpolitik yang semestinya, artinya politik harus dipahami sebagai sarana untuk menyamakan persepsi dan perekat persatuan ditengah keberagaman dan perbedaan yang ada.

Sebagai PjS Bupati  Os Toda berharap kepada semua komponen masyarakat untuk menjaga situasi yang aman dan damai menjelang Pilkada serentak 27 Juni mendatang. Beda pilihan dan pendapat dalam pilkada itu menurutnya wajar dalam berdemokrasi, tetapi jangan jadikan perbedaan pilihan sebagai sumber konflik dan perpecahan yang pada akhirnya merugikan masyaraat sendiri.(Humas Ende/ Helen Mei (eln))