Guna pengembangan sektor pariwisata kabupaten Ende, Pemerintah Kabupaten Ende telah membuat grand design berupa Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah kabupaten Ende dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah kabupaten Ende Tahun 2014-2034. Grand Design ini menjadi buku suci bagi semua pihak dalam melakukan pengembangan Pariwisata kabupaten Ende.
Bupati Ende, Ir. Marselinus Y. W. Petu mengatakan ini dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum, Johanes Vitalis Tote, SH pada pembukaan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) THINK TANK Kabupaten Ende di Aula Kantor Bappeda Jln. Eltari Kamis (19/10).
Menurut Bupati Marsel Petu, Grand Design yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 7 tahun 2016 ini setidaknya memberikan arah yang jelas bagi para pelaku pariwisata dalam hal ini pemerintah, Dunia Usaha, Masyarakat, Lembaga Pendidikan dan LSM dalam melakukan pengembangan pariwisata Kabupaten Ende. Pengembangan Pariwisata ini demikian Bupati, meliputi Industri Pariwisata, Destinasi Pariwisata, Pemasaran Pariwisata dan Kelembagaan Pariwisata di seluruh kawasan pariwisata Kabupaten Ende.
Bupati juga mengakui walaupun jumlah wisatawan semakin meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun namun hal ini tidak diikuti dengan jumlah wisatawan yang menginap dan lama tinggal di Kabupaten Ende. Kondisi ini tentunya berdampak pada rendahnya penerimaan daerah dari sektor pariwisata. Terkait permasalahan ini, maka berbagai strategi dan program kepariwisataan harus mendapat perhatian serius dari semua pelaku pariwisata.
Komponen Manager Swiss Contact Kristin, saat menyampaikan gambaran singkat tentang kehadiran Swiss Contact menjelaskan, kehadiran Swiss Contact di wilayah Flores khususnya Kabupaten Ende bertujuan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia bagi kelembangan pariwisata dan masyarakat pelaku bisnis di lokasi destinasi Pariwisata melalui program-program pendampingan.(Humas Ende/Helen Mei (eln))