Sebagai bangsa yang baik janganlah kita saling menghujat sehingga kita tidak terpecah-pecah untuk dapat membangun bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan baik. Permintaan ini disampaikan Menteri Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo saat tampil sebagai pembicara dalam dialog interaktif yang digelar RRI Ende menyambut Hari Lahir Pancasila,1 Juni 2017 di Taman Renungan Soekarno Ende , Kamis(1/6).
Dikatakan, dengan segala potensi yang dimiliki bangsa Indoensia saat ini, diprediksi pada tahun 2045 di perkirakan pendapatan perkapita Indonesia naik dari 4 ribu perkapita untuk saat ini, menjadi 29 ribu US Dolar. “Pendapatan perkapita kita saat ini 4 ribu perkapita dan pada tahun 2045 diperkirakan menjadi 29 ribu US Dolar. Kondisi demikian dimana saat itu, 80 persen dari seluruh masyarakat kita sudah menjadi golongan menengah keatas. Itu semua tidak akan terjadi kalau kita terpecah-pecah, kalau kita saling menghujat, kalau jiwa pancasila kita hilang,”kata Menteri Eko.
Menurutnya, untuk menyatuhkan bangsa ini modal utamanya adalah Pancasila. ”Yang bisa menyatuhkan Indonesia adalah Pancasila, dengan begitu banyak keberagamannya dari sabang sampai merauke, dari sangir Talau hingga Pulau Rote hanya Pancasila. Makanya kita perlu sama-sama menjaga pancasila kita perlu lawan siapapun kita gebuk siapapun yang anti pancasila,”tegasnya.
Sementara itu Ketua komisi V DPR RI, Fery Francis mengatakan, sebagi anggota DPR sekaligus sebagai anggota MPR, salah satu tugas sebagai anggota MPR yakni setiap kali melakukan reses menjalankan tugas untuk melakukan pemahaman dan sosialisasi berkaitan dengan pancasila. “seperti yang kita ketahui menjaga NKRI, pancasila dan UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika, menjadi tugas utama dan kewajiban kita semua sebagai anak bangsa. Untuk itu dalam menanggapi fenomena globalisasi, dengan teknologi yang begitu kuat mengalami perubahan-perubahan bagi anak bangsa ini, terutama yang mudah-mudah, perlu adanya penguatan pemahaman akan pentingnya Pancasila, NKRI, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika sebagai kekuatan pemersatu bangsa,”katanya.
Sehingga sebagai anggota MPR, pihaknya terus melakukan pemahaman-pemahaman dengan cara masuk ke kampus-kampus, masuk kesekolah-sekolah, masuk ke kampung-kampung, masuk ke desa-desa untuk terus menyuarakan untuk menjaga eksistensi NKRI, menjaga pancasila, menjaga Bhineka Tunggal IKa dan terus mempertahankan UUD 1945.
Sebagai anggota DPR RI, Fary Francis mengatakan sebagai ketua Komisi V DPR RI, pihaknya bersama mitra kerja Komisi V PRD RI yang membidangi infrastruktur juga mitra kerja dari Kementrian PDT dan Transmigrasi, untuk terus bekerja dengan keras dan nyata. “kita bekerja tidak hanya sekedar untuk memahami tapi juga aksi-aksi nyata, aksi-aksi dengan apa yang bisa kita buat dengan potensi yang kita miliki, salah satu potensi kita adalah kharakteristik, kharakteristik itu salah satunya adalah pancasila,”tegasnya.
Sehingga menurut Fray Francis, semua orang bisa berbicara, namun hal itu tidak hanya sekedar dalam kata-kata tapi yang lebih penting adalah aksi-aksi nyata dalam membangun bangsa untuk kesejahteraan masyarakat. “semua kita dapat melakukan hal-hal dengan kata-kata tetapi yang lebih penting adalah mari kita melakukan aksi-aksi nyata. Mentri PDT sudah membagikan dana untuk BUMDES-BUMDES, sebagai bentuk pemanfaatan dana desa ini adalah bentuk nyata kita menjaga NKRI dan mempertahankan pancasila, demi mensejahterakan rakyat. Mari kita semua tidak hanya DPR, semua kita mengawasi semua pemanfaatan dana desa yang dikembangkan oleh Kementrian Desa, kurang lebih setiap desa tahun ini 700-800 juta dengan anggaran akumulasi sebesar 60 triliun untuk anggaran desa, kita awasi untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia,”ajaknya.
Hadir dalam kegiatan dialog interaktif RRI Ende, yang dipandu langsung oleh, Natalia Desiyanti diantaranya, Menteri PDT dan Transmigrasi, Ketua Komis V DPR RI, Fray Francis, Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya, Ketua DPRD Propinsi NTT, Anwar Pua Geno, Bupati Ende, Ir. Marselinus Y.W Petu, Wakil Bupati Ende, Drs. Djafar Achmad,MM, Walikota Kupang dan Para Bupati se-NTT, Para Ketua DPRD Kabupaten/Kota Se-NTT, Unsur Forkompinda Prop. NTT dan Unsur Forkompinda Kabupaten/Kota Se-NTT, Para Kepala Desa Se- Kabupaten Ende, Tokoh adat. Tokoh masyarakat, yang ada di Kota Ended an sekitarnya. (robiasrarepi-humassetdaende)