Headline

.

  • MOHON MAAF BLOG HUMAS ENDE SUDAH GANTI ALAMAT BLOG..SILAKAN KUNJUNGI BLOG HUMAS PROTOKOL YANG BARU DENGAN ALAMAT : (KLIK GAMBAR) https://humasprotokolende.blogspot.com

Kamis, 16 Maret 2017

MATI HIDUPNYA LISTRIK JADI MANIFEST POLITIK

Perisitwa pemadaman listrik yang terjadi di wilayah Kabupaten Ende akhir-akhir ini sungguh sangat meresahkan masyarakat dan sudah sampai pada tingkat pemadaman yang sudah tidak beraturan. Kondisi ini tentunya menjadi momen yang tepat untuk manifest politik dari kalangan tertentu.

Bupati Ende, Ir. Marselinus Y.W. Petu menegaskan ini saat menyampaikan sambutan pada kegiatan Serah Terima
Jabatan Camat Ende Utara dan penyerahan Surat Keputusan Kepala Desa Gheoghoma dan Pelantikan Ketua Tim Penggerak PKK Desa Gheoghoma di halaman Kantor Camat Ende Utara, Senin (13/3).

Menurut Bupati Marsel Petu upaya yang sudah ia lakukan bersama Wabup Djafar Achmad terkait persoalan listrik ini sudah sangat maksimal. Namun demikian masih saja ada pihak-pihak tertentu yang mulai membentuk opini di masyarakat kalau peristiwa mati hidupnya listrik di wilayah ini sebagai bentuk kegagalan dirinya bersama Wabup Djafar.

Dia tegaskan, sebagai Bupati peristiwa pemadaman listrik yang sudah tidak beraturan ini juga menjadi keprihatinannya. Namun demikian yang harus benar dipahami masyarakat bahwa sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara PLN mempunyai manajemen yang tidak bisa diintervensi oleh pemerintah kabupaten.

Menurutnya, selama ini upaya untuk menambah kemampuan daya listrik di wilayah ini sudah dilakukan seperti, pembangunan PLTMH Ndungga dan kemudian dorongan PLTU Ropa, tetapi tetap saja tidak menjawab persoalan listrik di wilayah ini.

Guna lebih menambah kemampuan daya listrik di wilayah ini, jelasnya mulai tahun 2017 ini telah dilakukan pekerjaan panas bumi Sokoria yang apabila sebelumnya dikelola oleh Sokoria Geothernal, maka saat ini dikerjakan salah satu perusahaan dari Perancis dengan melakukan kegiatan eksplorasi, dan diharapkan tahun 2018 nanti sudah bisa dieksploitasi.

“Jadi saya harapkan kepada masayarakat kalau saat ini ada orang-orang yang datang dan mengatakan kalau kami gagal dalam masalah ini, jangan percaya karena kami sudah berusaha maksimal, karena keinginan terbesar saya bersama pa Djafar terpenuhi kebutuhannya dan  masyarakat kita bisa berubah dari keadaan yang kemarin-kemarin”ujarnya.
 
Terkait dengan persoalan air minum bersih yang sampai saat ini juga menjadi salah satu persoalan serius jelasnya lagi, bahwa sejak tahun 2016 lalu sudah dibangun bak raksasa di Manunggoo dan saat ini tinggal tahap penyelesaiannya. Apabila bak raksasa ini sudah bisa dioperasikan maka ia sangat yakin akan mampu menjawab persoalan air minum bersih di wilayah ini.(Humas Ende/Helen Mei  (eln)).