Headline

.

  • MOHON MAAF BLOG HUMAS ENDE SUDAH GANTI ALAMAT BLOG..SILAKAN KUNJUNGI BLOG HUMAS PROTOKOL YANG BARU DENGAN ALAMAT : (KLIK GAMBAR) https://humasprotokolende.blogspot.com

Kamis, 27 Oktober 2016

GEREJA BANGUN MANUSIA ENDE

Sejarah gereja, khususnya di kabupaten Ende telah mengukir banyak perjuangan, keberhasilan dan peran serta dalam membangun manusia kabupaten Ende. Dari waktu ke waktu, gereja terus melebarkan sayap dan mengembangkan dirinya dalam memberikan pendidikan iman dan pelayanan kepada umat. Hal ini dibuktikan dengan berhasilnya pembangunan kapela Dile ini dengan satu tujuan mulia tanpa embel-embel,

yakni ingin mendekatkan pelayanan iman kepada seluruh umat basis. Bupati Ende, Ir. Marselinus Y. W. Petu menyampaikan ini pada acara peresmian Kapela St. Petrus Dile Paroki Kristus Raja Wolotolo kecamatan Detusoko, Kamis ( 20/10).

Agama dan iman menurut Bupati Marsel Petu, adalah kunci dan motor penggerak kehidupan menuju kebahagian dan kesejahteraan yang kita cita-citakan bersama. Untuk itu setiap individu harus mengutamakan pembentukan dan pendidikan iman yang benar dalam komunitas terkecil yakni keluarga.

Ia memberikan   apresasi dan penghargaan yang tinggi kepada masyarakat Dile atas usaha dan kerja kerasnya tanpa pamrih.  “Saya berbangga karena memiliki rakyat yang mempunyai daya juang tinggi, yang mampu mengerahkan seluruh daya dalam menghasilkan sebuah karya besar di tengah perkembangn dunia yang mampu mengikis tingkat peradaban dan meningkatkan egoisme dan sikap apatis manusianya.” Tutur Bupati Marsel.

Tambahnya, gereja telah berhasil membentuk iman umatnya. Tanpa umat gereja yang beriman, pemerintah juga tidak memiliki rakyat yang kokoh. Usaha dan karya seperti inilah tambahnya lagi, yang sangat diperlukan pemerintah dalam mensukseskan seluruh program pembangunan, baik fisik maupun mental yang dimulai dari desa.

Tuturnya,  Untuk mewujudkan ini maka semua komponen masyarakat harus bekerja keras dan mempunyai semangat untuk berubah. Artinya kita tidak hanya berpasrah pada keadaan  yang biasa-biasa saja tetapi harus memiliki kreativitas untuk merubah yang biasa-biasa saja menjadi sesuatu yang luar biasa tentunya dengan tetap mengedepankan iman dan kasih.
(Humas Ende/helen Mei (eln))