Headline

.

  • MOHON MAAF BLOG HUMAS ENDE SUDAH GANTI ALAMAT BLOG..SILAKAN KUNJUNGI BLOG HUMAS PROTOKOL YANG BARU DENGAN ALAMAT : (KLIK GAMBAR) https://humasprotokolende.blogspot.com

Selasa, 19 Juli 2016

ELIMINASI FILARIASIS PRIORITAS PROGRAM NASIONAL

Indonesia menetapkan eliminasi filariasis sebagai salah satu prioritas program nasional pengendalian penyakit menular. Dua strategi utama diterapkan untuk program ini yaitu memutuskan rantai penularan filariasis melalui program Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) serta upaya mengurangi kecacatan dengan melaksanakan program penatalaksanaan penderita klinis filariasis.
Kepala Bidang PMK pada Dinas Kesehatan Ende Sislaus Bendu, SKM mengatakan ini saat menyampaikan laporan pada kegiatan  Pertemuan Advokasi dan Sosialisasi Pengobatan dan Pencegahan Massal (POPM) Filariasis Tingkat kabupaten Ende Tahun 2016 di lantai 2 Kantor Bupati Jln. Eltari Jumat (15/7).

Menurut Sislaus, berdasarkan data yang ada di dinas kesehatan, terhitung mulai tahun 2008 – 2015 penderita Penyakit kaki Gajah kronis mencapai 200 orang lebih dan tersebar di beberapa kecamatan  wilayah utara dan tengah kabupaten Ende. Kecamatan-kecamatan tersebut meliputi Kecamatan Maurole, Kotabaru, Maukaro, Wewaria dan kecamatan Detusoko.

Menurutnya lagi, angka ini secara estimasi untuk 5 (lima) tahun kedepan tentu akan bisa bertambah jika tidak ada upaya maksimal dan komitmen yang serius dari semua pihak. Untuk itu dalam upaya mengendalikan penyakit kaki gajah, pemerintah kabupaten Ende akan melaksanakan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) filarias pada bulan Oktober 2016 mendatang.  Untuk tahun ini merupakan tahun terakhir yang selanjutnya akan dilakukan evaluasi (TAS) Transmision Assesment Survey selama 2 (dua) tahun secara berturut-turut terhitung dari tahun 2017 s/d 2018.

Ia juga melaporkan, bahwa dari hasil cakupan pengobatan sejak tahun 2011 hingga tahun 2015 secara kabupaten telah melampau target nasional yang telah ditetapkan sebesar 65 %.  Data yang ada menunjukkan lebih dari 65 % penduduk kabupaten Ende telah minum  obat Filaria.

Ia mengakui, walau cakupan pengobatan secara kabupaten telah melampau target nasional, namun masih ada beberapa kecamatan yang cakupan pengobatannya masih dibawah target nasional, artinya masih ada masyarakat kabupaten Ende yang belum terjangkau pelayanan kesehatan untuk minum obat filaria pada saat pelaksanaan pengobatan massal. Sehingga bagi masyarakat yang belum minum obat tersebut tuturnya, dapat menjadi sumber penularan bagi masyarakat yang lain. Ini sangat mungkin sebagai penyumbang angka penyakit Kaki Gajah kronis untuk 5 (lima) tahun ke depan.

Kegiatan ini tuturnya lagi diharapkan akan terbangunnya komitmen bersama antara pengelola program filarias tingkat puskesmas dengan pengelola program filariasis kabupaten dalam rangka mendukung dan menyukseskan kegiatan POPM filariasis bulan Oktober mendatang.(Humas Ende/ Helen Mei (eln))